Tulang Bawang Barat, (MDsnews) – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Desa PT. HIM Tiyuh Penumangan kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, di bobol maling.
Menurut pengakuan penjaga sekolah Wandi, dirinya melakukan aktivitas sehari-hari dengan seperti biasa melakukan koling ke sekeliling sekolah tersebut. “seperti biasa saya datang jam 18:30 wib langsung melakukan pengecekan di setiap lokasi dan suasana aman tidak ada kejanggalan,” kata wandi saat di konfirmasi Medinaslampungnews.co.id.
Lanjutnya, bukan hanya satu kali namun dirinya melakukan sebanyak tiga kali mulai jam 24:00 sampai dengan jam 05:20 WIB. “Saat saya pulang saya melakukan pengecekan lokasi dan tidak ada hal-hal yang janggal dan saya langsung pulang,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ahmad Rifa’i, selaku pengawas sekolah juga mengungkapkan, kejadian tersebut sementara dirinya melakukan pengecekan terhadap penjaga sekolah tentang apa yang terjadi,
“Kita sudah menggali informasi terhadap penjaga sekolah, dan sudah ada keterangan dari nya terkait apa yang di lakukan selama menjaga malam,” ujarnya.
Pembobolan itu di ketahui oleh pemegang kunci sekolah pak badaq, saat dirinya melakukan pembukaan sekolah pada jam 07:30 wib, karna kaget semua laptop hilang badaq langsung melaporkan ke kepala sekolah.”sambungnya.
Adapun pembobolan yang di lakukan yaitu terhadap tralis jendela belakang ruang komputer, dan barang yang hilang seperti, server 2 unit, labtop bermerek lenovo 21 unit, labtop bermerek zirex 1 unit, dan lcd 4 buah, dan kabel daya 22 unit dan tas laptop 1 buah, dengan kerugian di perkirakan lebih kurang Rp. 300.000.000,” paparnya.
Sementara kepala sekolah, pak Aris Sutopo telah melakukan kordinasi dengan ketua yayasan dan di lanjutkan laporan ke pihak kepolisian polres Tubaba guna penyidikan lebih lanjut.
Dengan hilangnya barang tersebut banyak sekali berkas-berkas penting seperti surat-surat dari dinas pendidikan dan surat penting sekolah lainnya,” untuk saat ini kita berusaha untuk bisa mendapatkan kembali barang tersebut karna semua barang itu banyak dokumen penting sekolah,” jelasnya.
“Saya berharap kepada aparat penegak hukum untuk bisa mengungkapkan permasalahan ini, dan bila perlu tindak tegas kepada pelakunya,” Harapnya. (Sapriyadi/Yosep)