LAMPUNG BARAT (Medinaslampungnews.com)–Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Lampung Barat (Lambar), memiliki sejumlah program dalam rangka peningkatan produksi dan kwalitas kopi yang dihasilkan petani kopi di kabupaten setempat.
Bahkan LPPNU setempat juga tengah mengupayakan hak paten dari Direktorat Jeneral Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen Haki), atas temuan baru berupa inovasi kopi kaki tiga dengan barkode kopi PBNU bintang sembilan, yang merupakan hasil penelitian Pusat Penelitian Kopi (Puslitko) LPPNU Lambar bersama petani kopi.
Ketua PCNU Lambar Hi. M. Danang Hari Suseno, S.Ag, M.H., didampingi Ketua LPPNU Lambar Kyai Agus Syifaurrasyid mengungkapkan (08/03/18),
Penelitian soal kopi kaki tiga sebenarnya sudah dilakukan selama dua tahun terakhir. Keunggulan kopi tersebut antara lain percepatan pertumbuhan dan keunggulan yang ada pada buahnya.
”Karena itu LPPNU sedang mengupayakan agar kopi kaki tiga dengan label bintang sembilan, jika itu sudah dilakukan dan menjadi hak paten LPP-NU, tentu akan banyak dampak positif yang bisa diterima,” ujarnya seraya melanjutkan, pihaknya telah malaksanakan beberapa kali musyawarah dengan jajaran LPPNU dan juga pengusaha kopi sawung Mang Encak yang menjadi binaan dari LPPNU Lambar.
Menurutnya, untuk pemasaran kopi kaki tiga yang berlabel bintang Sembilan LPPNU Lambar tersebut sudah menembus pulau jawa, khususnya hingga Sidoarjo Jawa Timur dan Surabaya. Dan tentunya pemasaran lebih luas menjadi target dari LPPNU Lambar, sehingga petani kopi di Lambar bisa lebih sejahtera.
“Kemudian pengembangan selanjutnya ke arah produc ‘Pupuk Sembilan’ yang sudah diuji coba, dimana komposisi pupuk tersebut meliputi susu, telor, madu, bawang putih, air kelapa, minyak ikan, rumput laut, jus pisang dan pepaya,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan Danang, PCNU Lambar akan terus bergerak di berbagai bidang, baik sosial, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan umat, kewira usahaan, pertanian dan lain-lain.
Selain itu secara internal, semenjak dilantiknya kepengurusan baru, PCNU tahap awal adalah perbaikan dan pembenahan Jam’iyah (organisasi) serta jamaah pada umunya.
”Semua jajaran PCNU Lambar juga sama-sama memiliki komiten yang kuat dalam mendukung pembangunan, dan terus berkoordinasi bagaimana memunculkan inovasi-inovasi dalam pembangunan di berbagai sektor,” imbuhnya., (Frans/sandi)