PRINGSEWU, (MDSnews)—Unit Pelaksana Teknis(KUPT) Pendidikan, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pesawaran akan menindaklanjuti keluhan Enzen (58) terkait dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tidak dinikmati anaknya.
KUPTPendidikan, Kecamatan Pagelaran Utara, Zainal Abidin kepada Medinas Lampung, Rabu (18/04) menjelaskan, soal bantuan dari program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar(KIP) yang dipertanyakan oleh keluarga Enzen mengakui bahwa Humaidi Zendi murid kelas V! SD N I Fajar Baru tidak mendapatkan dana KIP dari sejak duduk kelas IV sampai Kelas VI.
“Jika pemegang Kartu KIP sudah mengajukan ke pihak sekolah, seharusnya pihak sekolah mengajukannya agar murid pemegang kartu KIP ini bisa mengambil uangnya ke Bank yang sudah ditentukan. Kepala sekolah seharusnya lebih bijak untuk menanggapi persoalan ini, karena tidak boleh pihak sekolah yang mencairkannya, haruslah pemegang Kartu KIP yang mencairkannya ke Bank,” kata Zainal.
Zainal menambahkan, pihaknya akan memanggil kepala sekolah SD N I Fajar Baru untuk meminta keterangan terkait pengaduan Enzen. Sebab, kata Zainal, jika tidak segera disikapi dikhawatirkan kuota pencairan dana KIP itu bisa habis. Namun jika sudah habis masanya, maka harus dijaukan ulang kepada sekolah bersangkutan. “ Kita akan panggil kepseknya dulu. Akan kita pertanyakan apakah benar Humaidi Zendi anak dari Sawiti sudah mengajukan pencairan dana KIP itu. “Tidak di benarkan kalau ada guru yang memarahi Humaidi Zendi dikarenakan orang tuanya mempertanyakan soal ini melalui pemberitaan,” tegas Zainal Abidin.
Dimintai tanggapannya, Sawiti ibu kandung Humaidi Zendi kepada medinas Lampung di kediamannya menggatakan, anaknya Humaidi Zendi pernah menangis sehabis pulang dari sekolah. Saat ditanya kenapa menangis, Humaidi mengatakan dirinya dimarahi oknum guru berinisial UM.
“Cuma uang Rp450 aja kamu dan orang tua kamu sudah bawa-bawa wartawan begitu,” ungkap Sawiti menirukan bahasa anaknya ketika dimarahi oknum gurunya di sekolah.
Sementara wartawan dua hari berturut-turut, Medinas Lampung terus berupaya melakukan konfirmasi kepada kepala sekolah SDN1 Fajar Baru di sekolah setempat.Namun selama dua hari itu pula Kepsek yang bersangkutan tidak dapat dijumpai. “ Kepsek masih ikut upacara di Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu dan di KUPT Pendidikan Pantura,” ujar salah satu dewan guru SDN1 Fajar Baru kepada Medinas Lampung.
Berbeda dengan salah satu murid Sekolah SDN1 Fajar Baru, Kecamatan Pagelaran Utara(Pantura), Kabupaten Pringsewu, mendapatkan Kartu Indonesia Pintar(KIP) sejak ia menduduki bangku kelas IV(Empat) dan saat ini ia telah menduduki bangku kelas VI(Enam), belum juga mendapatkan bantuan dana KIP. (Davit/MDs3)