LAMPUNG BARAT, (MDSnews) – Bandar Negeri Suoh, Satu dari Empat Korban yang terseret Arus sungai Way Bulok di Pekon Bumi Hantatai Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) lampung barat (Lambar) dari hari Senin Siang (23/4) Kini Sudah di Temukan kamis Sore sekitar pukul 16. 30 WIB.
Korban Bencana banjir bandang yaitu Siti Mardiah (25) warga pekon setempat ditemukan dalam keadaan meninggal Dunia dan Tubuhnya sudah Membusuk.
Jasat Siti Ternyata ditemukan di daratan Bukan Diperairan sungai yang dicari selama ini oleh Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Basarnas, TNI Dan Polri
Jasatnya ditemukan di Daratan yang Pinggir Sungai Way semaka sejauh 7 Kilometer dari Titik Awal terserah Air Sungai way Bulok.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung barat, Maidar mengatakan Kepada radar lampung kamis (26/4) bahwa Siti Rodiah sudah ditemukan dalam keadaan Meninggal Dunia pada pukul sekitar pukul 16.30 Oleh Warga.
“ iya sudah ditemukan Oleh Warga tadi sekitar pukul 16.30 an, “kata maidar.
Mayatnya sudah hancur karena sudah 4 hari dan membusuk. Ditemukan sudah di Daerah sungai Way Semangka bukan Way bulok Lagi.
Siti Rodiah ditemukan didarat dipinggirnya sungai, karena sudah airnya sudah surut tidak besar lagi sehingga didarat. Sebutnya
Ia menjelaskan bahwa Sungai Way bulok bermuaranya ke Sungai Way semangka yang lebar sehingga jika sudah masuk way semangka ya sulit selamat. Imbuhnya.
Di Beritakan sebelumnya Hujan lebat disertai angin yang melanda Lampung Barat (Lambar) kemarin (23/4) membuat Sungai Muara Hantatai/Way Bulok , Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS), meluap. Banjir bandang tersebut menyebabkan empat warga terseret arus sungai.
Keempatnya yakni Sepudin (33), Siti Aminah (28), Nanda (3), dan Siti Mardiah (25). Saat kejadian, keempat korban hendak menyeberang sungai usai pulang dari kebunnya sekitar pukul 14.00 WIB. Tak disangka, tiba-tiba arus sungai jadi deras seketika.
Bambang selaku juru tulis Pekon Bumi Hantatai mengatakan, selain menelan korban, luapan air juga merendam 27 rumah di Pemangku Bumi Agung dan sawah warga di Pemangku Peninjauan, Hantatai, Bumi Agung serta pemangku Bumi Jaya.
’’Selain itu juga ada delapan kintal padi ikut hanyut. Total kerugian belum bisa kami data, tetapi kami sudah melaporkan kejadian banjir ke BPBD setempat untuk ditindaklajuti. Bupati juga sudah melihat langsung keadaan kami ini,” kata dia.
Luapan air diperkirakan berasal dari Waypeninjauan, Waybulok, Waykhalangan, dan Waysalak. ’’Kami berharap kepada pemkab untuk bisa menanggulangi aliran Waykhalangan dan Waypeninjauan. Sebab aliran sungai sudah sangat sempit. Padahal aliran tersebut menjadi muara aliran sungai-sungai yang lainnya,” kata Bambang.
Saat dikonfirmasi, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar Cucun Hermawan mengatakan, tim langsung diterjunkan ke lokasi untuk mencari korban. ’’Informasi yang kami terima mereka dari ladang dan mau menyebrang menuju pulang kerumah seperti biasanya. Namun sampai di tengah arus air besar datang,” jelas Cucun seraya menerangkan pihaknya menerjunkan 30 personel berikut peralatan perahu karet dan perahu fiber untuk menyisir sungai. (Frans/Rosandi)