TUBABA, (MDSnews)–Kematian tragis istri Hendro guru SMPN I Tulang Bawang Udik,almh.Ernawati (30 th) warga RK.04 Tiyuh Margakencana,kamis (3/5/2018) sekira pukul 04.30 WIB pagi, yang diduga membakar dirinya sendiri ditengah lapangan bulu tangkis belakang rumahnya menyisakan misteri dan pertanyaan banyak pihak.
” Pada subuh itu,kondisi lampu dirumah itu padam,tetapi dari kejauhan ada cahaya kobaran api yang sangat besar dari arah belakang rumah korban, hal itu membuat para pekerja yang akan bekerja pada PT.Sweet indo lampung yang sedang melintas didepan rumah korban terkejut dan langsung melihat kearah sumber api dengan cara melompati pagar dan melihat langsung alm.korban dalam keadaan terbakar sekujur tubuhnya dalam posisi berdiri dilapangan bulutangkis belakang rumah korban dan tak ayal para pekerja tersebut langsung berupaya memadamkan api yang sedang berkobar disekujur tubuh korban ,” terang sumber terpercaya saat berbincang-bincang bersama MDSnews,jum’at (4/5/2018) sore.
Diceritakannya bahwa setelah kobaran api pada tubuh korban berhasil dipadamkan,korban langsung dibawa ke klinik Mitra keluarga Medika milik H.Purwanto di Tiyuh Margakencana.Diketahui dari imformasi yang ada bahwa pihak klinik H.Purwanto tidak mampu melakukan penanganan medis korban dikarenakan luka bakar yang nyaris 95 % menghanguskan tubuh korban,untuk kemudian korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit (RS)Abdul moeluk di Bandar lampung guna mendapatkan pertolongan medis lanjutan dan kemudian korban menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Abdul moeluk pada,kamis malam (4/5/2018) sekira 18.00 WIB dan kemudian korban peristiwa tragis yang diduga membakar dirinya tersebut dimakamkan TPU RK.02 Tiyuh Margokencana Tulang Bawang Udik.
” Jadi kalau ada berita bahwa korban meninggal akibat tersambar api saat bakar sampah dengan bensin,enggak benar itu,karena menurut saya korban itu bunuh diri dengan sengaja membakar dirinya sendiri ,” imbuhnya.
Pada malam itu lanjutnya ,memang suami korban dan teman-temannya bermain badminton dihalaman belakang rumahnya dan membuat acara bakar ikan bersama teman-temannya.
” Saya menduga almarhumah cemburu buta kepada suaminya dan istrinya diduga mendapat tekanan bathin, karena kalau dari sisi persoalan ekonomi tidak mungkin, mereka keluarga yang berada secara materi ,” pungkasnya.
Sementara Bripka Maramis kanit Intelkam Polsek Tumijajar kepada MDSnews, jum’at (4/5/2018) melalui sambungan telpon selulernya mengatakan bahwa sampai saat ini pihak polsek Tumijajar sedang dan terus melakukan penyelidikan atas dugaan korban bakar diri tersebut.
” Ya sampai saat ini kami masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan atas kasus tersebut ,” pungkasnya.(MDSnews/SANUR).