Ini Kisah Persahabatan Pangeran Edward dan Raja Gowa

Bandar Lampung LAMPUNG NASIONAL PROVINSI TERBARU

BANDARLAMPUNG, (MDSnews)–Paduka Yang Mulia Saibatin Puniakan Dalom Beliau Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23, melayat ke Rumah Adat Balla Lampoa Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (11/6/2018).

Pangeran Edward mendoakan langsung jenazah Raja Gowa ke-37, Andi I Maddusila Daeng Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II, yang meninggal dunia pada Minggu (10/6/2018) sore.

Seperti yang dilansir dari Rilislampung.id Dalam keterangan persnya yang diterima Senin (11/6/2018), Pangeran Edward sangat terkejut mendengar kabar wafatnya Raja Gowa ke-37.

Menurutnya, Keluarga Besar Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong turut merasakan duka atas meninggalnya Andi I Maddusila.

Betapa tidak, keduanya merupakan sosok yang sangat karib dan dalam berbagai kesempatan silaturahmi selalu bersama, Di antaranya even di Bumi Tatar Pasundan pada 13 Mei 2017).

Saat itu, ratusan prajurit Gowa berjalan gagah berani diusung langsung di atas titah Raja Gowa, kemudan tepat di belakangnya yakni ratusan prajurit Sekala Brak berarak-arak membawa pusaka kebesaran dan panji-panji keagungan kerajaan adat di nusantara, Kedua kerajaan ini selalu berdampingan membawa kebesaran dan keluhuran adat istiadat bersama kerajaan lainnya di nusantara.

Begitu juga saat Festival Keraton Nusantara di Keraton Kasepuhan Cirebon pada 16 September 2017, di mana saat itu Pangeran Edward duduk bersama Raja Gowa untuk melihat parade prajurit beriring-iringan sembari berbincang tentang badik yang dipakai Pangeran Alprinse Syah Pernong.

Tak hanya itu, Pangeran Edward juga teringat saat Balla Lampoa dibobol dan ruang pusaka dibongkar paksa. Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong ikut merasa terzolimi, dan titah langsung Sultan Edward Syah Pernong yang segera mengutus Panglima dari Sekala Brak untuk menghadap Raja Gowa demi mengikrarkan bahwa Kerajaan Gowa dicintai dan akan turut dijaga oleh saudaranya yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera.

Momen indah dalam kiprah menjaga dan melestarikan khazanah kerajaan nusantara itu kini takkan lagi bisa dijumpai, hanya menjadi kenangan yang akan dicatat dalam goresan sejarah, warisan ke anak cucu.
Mangkatnya Raja Gowa yang arif bijaksana meninggalkan duka di langit nusantara, seluruh Raja menyampaikan belasungkawa. Terlebih Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke 23.

“Ikatan yang telah dibangun sejak zaman nenek moyang dulu akan tetap kami jaga, kini bahkan sampai waktu yang tak pernah ditetapkan,” tutup Pangeran Edward, (Rilis).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *