Dicuekin Pemerintah, Masyarakat Rawajitu Frustasi

DAERAH LAMPUNG TERBARU Tulang Bawang

TULANGBAWANG,  (MDSnews)-Jalan merupakan akses utama untuk menjangkau tempat-tempat daerah di Indonesia. Tapi, apa yang terjadi daerah Kabupaten Tulang Bawang? Ruas jalan lintas utama dari Simpang Penawar hingga Rawa Jitu tidak layak dikatakan jalan, lebih cocok sebagai kubangan hewan ternak kerbau.

Mirisnya lagi, kondisi jalan yang tidak layak untuk dilalui ini sudah berlangsung lama. Bahkan bisa dikatakan berlarut-larut, lantaran perhatian Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang yang teralihkan, sehingga kondisi tatanan akses jalan Desa Rawa Jitu terbengkalai.

Disinyalir, jalan tersebut merupakan akses utama bagi pedagang, petani, dan perusahaan, serta masyarakat Rawa Jitu. Kondisi tersebut membahayakan para pengendara bermotor dan mobil lantaran konstruksi tanah jalan yang berkubang dan dapat amblas sewaktu dilalui. Hal itu diperparah saat musim penghujan mengguyur.

Kerugian yang diderita masyarakat Rawa Jitu dari dampak jalan yang amburadul tidak karuan ini, melihat sisi ekonomi, tentu hal ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, hasil pertanian dan barang dagangan yang dijajakan harganya menjadi murah. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk pertanian dan perdagangan semakin mahal. Belum lagi ditambah beban kebutuhan pokok yang semakin mencekik, membuat masyarakat menjerit.

Kedua adalah, bagi anak-anak Rawa Jitu yang sedang menimba ilmu, akan menghambat. Sebab mereka harus bertempur dengan kondisi jalan yang rusak parah serta berpacu dengan waktu untuk sampai di sekolah.

Pantauan media, tahun ini Pemkab Tulang Bawang menyiapkan pos anggaran untuk THR ASN senilai Rp 22 M, tentu ini tidak selaras dengan kinerja. THR tersebut tidak merubah apa pun dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, malah menjadi beban anggaran yang ke depannya akan mengakibatkan membengkaknya anggaran periode selanjutnya tanpa hasil nyata.

Jika pos anggaran tersebut dialokasikan untuk pembenahan infrastruktus jalan Rawa Jitu, tentumenjadi prestasi. Sebab mengubah wajah sosial ekonomi serta tatanan wilayah tersebut menjadi lebih baik dan maju. Mungkinkah ini hanya mimpi? Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang tidak memiliki fokus sebab ketidakseimbangan dan prioritas kerja tidak tepat sasaran. (MDSnews/Brama).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *