TUBABA,(MDSnews)–Pasangan muda suami istri (Pasutri) Sairi (32 th) dan Riza Pransiska (24 th) warga Tiyuh Karta Tulang Bawang Udik (TBU) kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Tampak diam seribu basa dengan tubuh yang lemah serta mata yang berkaca-kaca merenungkan musibah meninggalnya sosok bayi anak pertama meraka yang telah pergi untuk selamanya,Rabu (4/7/2018) dalam upaya tindakan medis persalinan Bayi melalui operasi Cesar di RS Asy-Syifa Medika Daya Asri Tumijajar.
Tak ayal upaya tindakan medis RS Asy Syifa Medika tersebut mengundang tanya dan dugaan adanya kekelalaian dalam penindakan terhadap pasien bahkan juga ditengarai ada unsur kesengajaan dari pihak RS.Asy Syifa Medika yang terkesan mengulur waktu penanganan medis dan upaya penyelamatan terhadap pasien hingga mengakibatkan sosok bayi mungil berjenis kelamin laki-laki malang tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Surya (44 th) ayah kandung Risa prasisca yang juga kakek dari Bayi (almarhum) warga Tiyuh (Desa) Negeri ratu RT.01,RK.04,kecamatan Muara sungkai Kabupaten Lampung Utara (Lampura) menceritakan bahwa sebelum itu saat hendak melahirkan pihak keluarga membawa Risa prasisca ke Puskesmas Kartaraharja Tulang Bawang Udik, untuk mendapat pertolongan medis persalinan.
” kami sampai di puskesmas Kartaraharaja pukul 09:00 WIB pagi, namun dikarenakan keterbatasan alat medis anak sayapun langsung dirujuk ke RS.Asy Syifa Medika guna medapatkan bantuan pertolongan persalinan secara medis lebih lanjut ,” Kata Surya kepada MDSnews melalui sambungan telpon,Rabu malam (4/7/2018) sekira pukul 23:32 WIB.
Dikatakan Surya bahwa setibanya pasien dan keluarga di RS.Asy Syifa sekira pukul 11:00 Wib siang, saat itu pasien langsung mendapatkan penanganan pihak Dokter untuk dilakukan tindakan operasi Cesar.
” kata dokternya anak saya akan di operasi pukul 04:00 Wib sore, setelah sampai pukul 04:00 WIB Dokter tersebut mengulur waktu hingga pukul 05:00 WIB namun setiba waktu yang di tetapkan Dokter, mereka kembali menunda sampai ba’da mahgrib,akan tetapi selepas bakda mahgrib anak saya tetap tidak di lakukan tindakan dengan alasan mereka sedang menunggu obat bius sampai pukul 20:00 WIB malam ,” sambungnya.
lebih jauh dijelaskan oleh Surya, setelah Pukul 20:00 WIB barulah pasien tersebut dilakukan operasi oleh Dokter, pasca operasi itu menurut pihak Dokter anak (Bayi) pasien dalam keadaan sehat dan selamat, namun kenyataannya Bayi tersebut meninggal dunia.Untuk itu kami sekeluarga tidak terima dan meminta pertanggung jawaban pihak RS.Asy Syifa sebab, kejadian tersebut diduga murni kelalaian dan kesengajaan dalam penanganan pasein.
” Tadi pihak Direktur RS.Asy Syifa Medika meminta kejadian ini dapat di selesaikan dengan cara kekeluargaan dan musyawarah mupakat, untuk itu kamipun sepakat menyetujuinya.” Imbuhnya.
Sementara itu untuk mengantsipasi hal yang tidak di inginkan tampak sejumlah anggota jajaran Mapolsek Tumijajar dipimpin langsung Kapolsek IPTU Aladin Efendi,SH melakukan penjagaan diarea RS.Asy Syifa Medika setempat.
” Selain mengantisipasi adanya tindakan anarkis dari pihak keluarga pasien keberadaan kami disini atas permintaan pihak RS.Asy Syifa untuk membantu pengamanan kedua belah pihak.” Kata Kapolsek IPTU Aladin Efendi
Sementara sampai berita ini dilansir Tim dokter RS Asy Syifa Medika belum berhasil dimintai keterangan terkait kematian bayi dalam upaya tindakan medis persalinan bayi melalui operasi Caser yang berujung kematian.
(MDSnews/SANUR/ARPANI)