Perwakilan 12 Negara Akan Studi Banding Tentang Program Buku Kesehatan Ibu dan Anak KIA

DAERAH LAMPUNG Pringsewu TERBARU
PRINGSEWU( MDSnews)–Kabupaten Pringsewu dalam waktu dekat akan menerima kunjungan perwakilan 12 negara. Kunjungan itu untuk studi banding tentang penerapan program Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai persyaratan pendaftaraan calon siswa lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi kepada Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Kirana Pritasari, melalui sarana teknologiteleconference.
Teleconference antara Wabup Pringsewu dan Dirjen Kesehatan Masaryakat itu merupakan bagian dari acara pucak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2018 yang diglera di halaman PAUD Latifa I, Pekon/Desa Fajaragung, Kecmatan Pringsewu, Selasa (31/07/18).
“Tim dari 12 negara itu akan mengunjungi Pekon Fajaragung pada tanggal 2 sampai 17 September 2018. Mereka akan mempelajari penerapan program Buku Kesehatan Ibu dan Anak,” kata wabup pada Dirjen Kesehatan Masyarakat.
Tim 12 negara itu, diantaranya: Jepang, Philipina, Banglades dan Singapura.
Selain dengan jajaran Pemkab Pringsewu,teleconference  itu juga dilakukan Dirjen Kesehatan Masyarakat dengan tiga jajaran pemerintah daerah lainya di Indonesia: Kabupaten Bone, Jogyakarta dan Kalimatan Selatan.
Menurut wabup, selain program Buku KIA,  Pemkab Pringsewu juga telah membentuk peraturan bupati yang mengatur tentang ASI eksklusif, Inisiasi Menyusu dini dan Ruang Laktasi.
Terkait hal tersebut Dirjem Kesehatan Masyarakat meminta seluruh pemerintah daerah terus melakukan  upaya pemberdayaan,serta peningkatan kesehatan ibu dan anak.
“Jangan dibiarkan anak main sendiri, sementara ibunya sibuk dengan facebook dan WA atau lainnya. Sebab untuk mencapai tumbuh kembang anak dibutuhkan pola asuh, pola asah dan Asih yang tepat. Itu merupakan tanggung jawab kita semua,” kata dr. Kirana.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi  menjelaskan, Buku KIA mempunyai muatan kearifan lokal, seperti: laporan penimbangan bayi secara rutin, dan data deteksi kondisi balita.
“Bahkan pada Buku KIA sudah didesign untuk membuat akte kalihran. Buku ini juga bisa jadi kado pernikahan, untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat khususnya calon pengantin,” terangnya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi, menjelaskan ke 12 negara yang mengunjungi Pringsewu nantinya akan belajar tentang muatan lokal yang termuat dalam buku KIA tersebut.
“Sebab masalah  ini  yang menjadi perhatian serius dari Kemenkes RI karena masyarakatnya antusias melaksanakan apa yang tertera dalam buku KIA tersebut,”ungkapnya kepada harianmomentum.
Kadis Kesehatan Pringsewu menambahkan, buku KIA Pringsewu mempunyai kha tersendiri yang mempunyai muatan kearifan lokal seperti laporan penimbangan bayi secara rutin bisa melaporkan dengan cara SMS, adanya donor.darah. Pada buku KIA juga sudah tercantum untuk mendeteksi kondisi balita dan sudah terintegrasi.
“Bahkan pada Buku KIA sudah di design untuk membuat akte kalihran. Buku ini juga bisa jadi kado pernikahan untuk.mengetahui kondisi kesehatan masyarakat khususnya calon pengantin,”imbuh Purhadi.
Reporter    :  Nanda Trijaya
Editor         :  Bulloh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *