Istri Baik Tak Banyak Tuntutan

DAERAH LAMPUNG OPINI TERBARU
OPINI KEHIDUPAN (MDSnews)—Mengarungi bahtera rumah tangga pada hakikatnya harus saling melengkapi antara suami dan istri. Jika hidup saling melengkapi tentunya akan lebih mudah menjalani kehidupan berumah tangga. Makna saling melengkapi bukan harus sama-sama bekerja agar nafkah tercukupi, namun istri senantiasa mendoakan suami agar selalu tercukupkan nafkah.
Sebagai istri setia dan bertaqwa tentunya tidak terlalu banyak menuntut pada suami. Seperti hadits Rasulullah SAW:
Rasulullah SAW  bersabda yang artinya,“Diperlihatkan neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para sahabat bertanya, “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?” Rasulullah Saw. menjawab, “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur pada kebaikan. Seandainya seorang suami selama setahun, kemudian istrinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya maka dia mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekali pun” (HR Bukhari dan Muslim).

Satu hal paling penting sebagai istri yang harus selalu Anda ingat. Jika dengan penghasilan suami sudah mencukupi, jangan pernah berpikir untuk membantu agar penghasilan keluarga bertambah, seperti Anda akan bekerja. Bukankah sebagai istri Anda harus menjaga anak-anak, menjaga kondisi rumah supaya nyaman. Itu semua lebih baik dari yang lain bahkan sangat besar amal ibadah anda. .
Banyak-banyaklah bersyukur. Doakan suami Anda. Rezeki sudah ada yang ngatur. Kenapa kita harus takut tidak tercukupkan, bukankah Allah Maha Kaya. Dengan begini Insya Allah, menjalani kehidupan rumah tangga lebih aman, tentram dan damai,  Sakinah Mawaddah Warohmah.

Realita kehidupan Sepertinya sudah diketahui banyak suami yang menyia-nyiakan istrinya dan seolah tidak mempedulikan istrinya, baik untuk memenuhi kebutuhan jasmani ataupun untuk memberikan kebahagiaan lainnya. Seolah suami tidak mengerti kebutuhan istrinya seperti ingin disayang, diperhatikan, dibelikan ini dan itu. Wajar memang, banyak istri yang menuntut suaminya untuk ini dan itu karena biasanya laki-laki sering memberikan janji untuk selalu membahagiakannya, tetapi pada kenyataannya tak banyak yang terealisasi. Tapi apakah bijak seorang istri selalu menuntut suaminya untuk memenuhi keinginannya

Padahal kalau sang istri banyak menggunakan logika ketimbang perasaan, mayoritaa seorang pria yang telah menjadi suami atau menjadi seorang ayah, pasti pola berpikirnya berubah. Dia pasti akan melakukan apapun untuk memberikan kebahagiaan untuk istri dan anaknya. Hanya saja, terkadang hal ini tidak terlihat karena sifat natural laki-laki adalah “cuek”. Tetapi sebenarnya, jauh di dalam hatinya ada keinginan untuk memberikan kebahagiaan dan kebutuhan keluarganya.

Srbenarnya Laki-laki telah berjuang keras untuk memberikan kebahagiaan tetapi istri merasa belum mendapat kebahagiaan yang dimaksud.

Dari sini lah mulai belajarlah dan cobalah untuk menjadi istri yang selalu berterima kasih atas apa yang diberikan dan diperjuangkan suami, doakan supaya pekerjaan atau usaha yang dilakukan berjalan lancar, jangan banyak menuntut ini dan itu, karena tekanan di dalam pekerjaan sudah berat jangan tambahkan lagi tekanannya. Tidak seperti perempuan, laki-laki kurang multi tasking, ia kurang dapat mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, maka jangan tambah beban pikiran mereka dengan rengekan dan tuntutan.

Berikan kenyamanan saat di rumah, tampilkan wajah yang sumringah dan selalu berterima kasih kepada suami. Yakinlah suami akan senang dan lebih bersemangat untuk membahagiakan suaminya. Percayalah suami sejati akan selalu berjuang untuk memberikan kebahagiaan kepada keluarganya. Sebenarnya suami membutuhkan istri yang baik dan bertaqwa.

Istri yang cerewet, terlalu banyak menuntut dan tidak menyenangkan suami mulai lah belajar jadi istri yang baik dengan menerima kekurangan suami dan tidak terlalu ambil pusing dengan hal-hal yang kecil. Buatlah suami menjadi betah saat ada di rumah. suami juga sebenarnya tidak senang lho kalau terlalu dilarang ini dan itu, dilarang kumpul dengan teman-temannya atau dicurigai hal-hal yang tidak lakukan. Jadi belajar yuk untuk percaya pada suami. Yakinlah dia tidak melakukan hal yang aneh-aneh di luar sana, berdoa saja dia selalu dilindungi Tuhan dari bahaya dan dari godaan.

Kalau ternyata kita sebagai istri sudah berbuat baik dan menuruti suami, tapi si suami tetap engak setia dan tak bertanggung jawab,  ya sudah akhirnya kita tahu kualitas suami kita. Ternyata dia bukan laki-laki sejati, karena laki-laki sejati tidak akan menyakiti hati orang yang dicintainya, dalam hal istrinya kalu benar. Dengan istrinya saja yang kelihatan tidak bisa setia, bagaimana dia setia dengan Tuhan yang tidak kelihatan. Karena kalau memang benar-benar si suami takut dengan Tuhan, dia pasti tidak akan melakukan hal-hal yang buruk apalagi sampai menyakiti hati istrinya.

Opini :  Nanda Trijaya

Editor : Bulloh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *