TUBABA,(MDSnews)–Setelah ribuan tahun terpisah oleh jarak, ruang dan waktu atas kehendak alam, akhirnya jalinan silaturahmi antara suku Baduy pegunungan kendeng, kabupaten Lebak provinsi Banten datang ke Bumi ragemsai mangei wawai, Tulang Bawang Barat (Tubaba) untuk membuka jalinan silaturahmi yang sempat memudar oleh perkembangan zaman yang semakin menua.
Pada hari senin, (27/8/2018) MDSnews berkesempatan melihat dari dekat aktivitas pembangunan perkampungan suku Baduy dicikal bakal kota Budaya Uluan Nughik Tubaba ditiyuh Panaragan kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) dengan segala konsep dan perencanaan pembangunan yang berestetika alamiah.
Diketahui bahwa kedatangan warga suku Baduy yang dipimpin oleh Pu’un Abah Ameng dan sejumlah rombongan disambut dengan upacara penyambutan adat marga empat Tubaba, selasa (17/7/2018) beberapa waktu lalu digedung Sesat Agung Bumi gayo ragemsai mangei wawai dengan penuh haru dalam bingkai silaturahmi yang sangat bersahaja.
H.Herman Artha. RM. S.I.Kom. MM gelar Suttan Kuasa Marga ketua Federasi Masyarakat Adat Marga Empat dalam sambutannya langsung menggelar peppung adat (Rapat adat) yang menghadirkan perwakilan empat marga adat yang ada di Tubaba antara lain Marga Buay Bulan, Tegamo’an, Aji dan Marga Suay Umpu dalam memberikan penjelasan terkait kedatangan warga Suku Baduy ke Tubaba.
” Sebagai saudara serumpun dari Banten kami haturkan selamat datang di Bumi ragemsai mangei wawai Tubaba dan terimakasih atas terbangunnya jalinan silaturahmi yang telah ribuan tahun terpisah oleh jarak, ruang dan waktu serta terimakasih pula atas kenangan rumah adat suku Baduy yang akan dibangun di Tubaba sebagai perlambang persaudaraan yang tak akan lekang karena waktu dan tak akan pudar karena panas serta tak akan luntur karena hujan ,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati H.Umar ahmad, SP gelar suttan Kartanegara mengatakan bahwa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Ilahi robbi atas pertemuan dan jalinan silaturahmi warga suku Baduy pihak pemerintah Tubaba akan mengabadikan pembangunan rumah adat suku Baduy disuatu wilayah dan lokasi khusus yang dinamakan kota budaya Uluan Nughik.
” Sebagai penghargaan atas dijalinnya kembali silaturahmi yang sekian tahun terpisah oleh kehendak alam, kami akan mengabadikan pendirian rumah adat suku Baduy di Tubaba dilokasi Cikal Bakal Kota Budaya Uluan Nughik, sebagai perlambang persaudaraan serumpun antara suku Lampung Tubaba dan Banten ,” tukas Umar Bupati muda bersahaja kepada sejumlah awak media beberapa waktu lalu. (MDSnews/Sanur).