STKIP Muhammadiyah Gelar Training Motivasi Membekali Mahasiswa

DAERAH LAMPUNG Pringsewu TERBARU
Pringsewu,(MDSnews)—Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Muhammadiyah Pringsewu Lampung (STKIP MPL) Gelar acara training motivasi. Kegiatan bertujuan untuk membekali lulusan agar lebih siap bersaing diera yang semakin kompetitif tidak hanya  dalam dunia nyata, tetapi alam virtual-digital dan revolusi industri  saat ini. Acara yang bertajuk “menjadi guru inspiratif di era revolusi industri 4.0” menghadirkan trainer motivasi dari Bandung, Masrukhul Amri, dihadiri 500 peserta, Acara dimulai pukul 09.00 WIB, dihalaman kampus STKIP Muhammadiyah Pringsewu, Senin (17/9/2018).
Dr. Hardi Santosa, M.Pd. Ketua Panitia, mengatakan Era Revolusi Industri ke empat, atau yang biasa disebut four point zero  ditandai dengan perubahan yang  sangat cepat, pada era ini berkembang robot pintar, manusia akan berkompetisi tidak hanya dengan sesama manusia tetapi bersaing dengan teknologi yang sebenarnya juga dikembangkan oleh manusia. Pada era ini yang cepat akan mengalahkan yang lamban. Siapa yang cepat berfikir, cepat bertindak,  dan cepat membaca peluang akan  lebih survive dalam kehidupan, tegas Hardi. Bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil.
Walaupun perusahaan kecil  tetapi respons terhadap keadaan dia cepat, maka akan mampu mengalahkan perusahaan besar. Sekarang kita bisa saksikan, bagaimana perusahaan perusahan transportasi raksasa kewalahan menghadapi Uber dan taksi online lainnya. Sebagai pribadi, selain membangun kualitas diri, seorang Guru juga harus cepat membaca peluang dengan mengembangkan jejaring sosial. Kita perlu membaca peluang tantangan di era digital ini agar dapat menjadi guru inspiratif. Seorang guru yang mampu menjadikan diri sebagai media pembelajaran. Seorang guru yang kaya gagasan, sebab mengajar hakikatnya bukan hanya transfer of knowledge, tetapi lebih kepada bagaimana membangun kesadaran dan memberikan pencerahan kepada peserta didik,’ katanya.
Sementara, Ketua STKIP MPL, Drs.H.A. Rahman, M.M., M.Pd. memberikan penjelasa kepada peserta seminar bahwa setiap orang harus berusaha keras mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang unggul dalam berbagai hal, bukan hanya bidang akademik tetapi juga non-akademik.
“Insyaallah, dengan bekal yang sudah diterima, walaupun lulusan utamanya siap untuk bekerja di dunia pendidikan, Saudara juga dapat memilih bekerja di dunia non-pendidikan, bahkan juga sudah bisa berwirausaha di tengah-tengah masyarakat dengan bidang ilmu yang dikuasai,” ucapnya.
“Untuk itu, kapan pun dan di lingkungan mana pun, kita harus menjadi pribadi yang inspiratif. Bila menjadi guru, guru yang inspiratif, bila menjadi pegawai, pegawai yang inspiratif, dan bila menjadi usahawan, usahawan yang inspiratif. Dengan pribadi yang inspiratif, maka kita akan disenangi dan diterima baik di lingkungan tempat kita bekerja. Bahkan, kita bisa menjadi inspirator bagi masyarakat dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik,” Tegas A. Rachman.
Lebih lanjut, A.Rahman, Menyampaikan bahwa training motivasi sangat penting. Lulusan diberikan kemampuan untuk melihat peluang kerja sebagai pendidik maupun non-pendidik. Lulusan harus tanggap dan siap menghadapi era revolusi industri 4.0 yang menuntut kaum milenial terpelajar untuk menjadi pembelajar yang cepat. “Pada era ini, yang cepat membaca peluang yang unggul,” Imbuhnya.
Reporter.  : Nanda Trijaya
Editor.       : Bulloh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *