Pringsewu (MDSnews)– Peringatan Hari Batik Nasional 2018 di Kabupaten Pringsewu, diisi dengan prosesi pemotongan tumpeng sekaligus peresmian rumah produksi Batik Pringsewu Ramones Art yang berada di Jalan KH.Ghalib Raya Gg.Battik, Pringsewu Barat, Kabupaten Pringsewu, Selasa (2/10) oleh Bupati Pringsewu Sujadi dan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi. Acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Rita Irviani Fauzi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan sekaligus Plt Kadis Koperindag dan UKM Junaidi Hasyim, Kadis Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Syamsir Kasim, Kadis Kominfo Kuddus Heriyanto, jajaran Asosiasi Pengusaha Batik dan Tenun Nusantara Lampung, DPW, Dekranasda, camat beserta uspika, lurah serta masyarakat setempat.
Menurut owner Ramones Art Pringsewu Pe’i, keberadaan rumah produksi batik Pringsewu Ramones Art ini, pada dasarnya adalah cita-cita dan keinginan Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Ny.Nurrohmah Sujadi.
Dan, alhamdulillah, keinginan bersama tersebut akhirnya dapat terwujud, meskipun rumah produksi batik tersebut sangatlah sederhana.
Namun demikian, kendatipun tempat tersebut sangat sederhana, tetapi baginya sangatlah istimewa. Bahkan, melalui bantuan seorang traveller dari Australia yang bernama Gaby melalui akun wisatanya, keberadaan Ramones Art Pringsewu sudah mulai dikenal oleh wisatawan mancanegara. Pe’i mencontohkan beberapa wisatawan atau tourist asing dari Australia dan Polandia yang sudah berkunjung ke tempat tersebut dan menginap beberapa malam di Ramones Art Pringsewu.
Menurutnya, pada umumnya wisatawan asing tersebut tidak mempersoalkan tempat yang mewah atau tidak, namun bagi mereka yang terpenting adalah segi keamanan dan kenyamanan, disamping keramahtamahan penduduk sekitar, serta ada hal yang berkesan yang dapat dibawa pulang, seperti halnya belajar membuat karya seni dan membatik, yang ditawarkan Ramones Art.
Bahkan, pihaknya dengan dibantu sejumlah traveller luar negeri, bertekad untuk terus dapat mendatangkan wisatawan-wisatawan mancanegara ke Kabupaten Pringsewu, bukan hanya dengan menawarkan Ramones Art, melainkan juga menawarkan sesuatu yang dinilai istimewa yang dimiliki Pringsewu dan jarang ditemukan di tempat lain.
Bupati Pringsewu Sujadi dalam sambutannya menginginkan agar batik khas Pringsewu mulai dikembangkan secara lebih luas. Karenanya, kata bupati, Pemkab Pringsewu sangat mengapresiasi apa yang sudah dibuat oleh Ramones Art tersebut.
Bupati Pringsewu juga menginginkan setiap event di Kabupaten Pringsewu agar selalu mengenakan batik Pringsewu.
Selain itu, Bupati Pringsewu Sujadi juga mempersilakan Ramones Art untuk menjalin kerjasama dengan galeri-galeri besar, sekaligus mencari bapak angkat.
Bila memang diperlukan campur tangan pemerintah daerah dalam bentuk dukungan tertulis, tentu Pemkab Pringsewu siap sedia membantu.
Lebih lanjut dikatakan Bupati Pringsewu, sebagaimana sudah dicontohkan oleh Ramones Art, bahwa pengembangan karya batik tidak melulu diaplikasikan hanya pada baju dan lainnya, tetapi juga bisa pada benda-benda lain seperti dinding, lantai atau ubin, bangunan gedung dan lain-lain yang dimasukkan unsur batik.
Untuk di Provinsi Lampung ini, lanjut bupati, bisa juga dipadukan unsur antara batik dan tapis, yang juga diamini oleh Wakil Bupati Pringsewu Fauzi.
Ditambahkan oleh Wakil Bupati Pringsewu, Ramones Art bisa juga melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu, dalam rangka mengembangkan karya batik Pringsewu, dengan mencetak calon-calon pembatik handal, dengan cara melakukan kegiatan pelatihan membatik untuk siswa-siswi mulai SD atau SMP dan bahkan hingga SMA/SMK.
Secara khusus, Wabup Pringsewu Fauzi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gaby, dimana traveller Australia tersebut sudah turut membantu memperkenalkan serta mempromosikan Pringsewu kepada para wisatawan di mancanegara. Ia berharap kedepan akan semakin banyak wisatawan-wisatawan asing yang datang ke Kabupaten Pringsewu. Dengan demikian, tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Pringsewu.
Reporter. : Nanda Trijaya
Editor. : Bullah.