TULANG BAWANG BARAT,(MDSnews)–Diduga tidak sesuai Bestek dalam pengerjaan proyek pembangunan underlagh, sampai dengan drainase di lingkunganTiyuh persiapan Marga Asri kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang bersumber Dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2018 yang kerjakan oleh rekanan CV.Berkah Bersaudara menelan Anggaran dana Rp 644 juta rupiah, berdasarkan penelusuran MDSnews di LPSE kabupaten Tubaba, kondisinya saat ini sudah mengalami kerusakan akibat pondasi pada pembanguna derainase tersebut menggunakan pelekat tanah liat dan terkesan tidak memakai pelekat Semen.
Akibat buruknya kualitas pembangunan membuat kepalo tiyuh persiapan Marga Asri Drs.H.Iskandar, SH,.MH
Berang. ” Saya meminta kepada kepala Dinas PUPR Tubaba, Iwan Mursalin segera mengambil tindakan tegas melakukan pembongkaran ulang proyek pembangunan drainase serta perbaikan fisik Underlagh dilingkungan 3 dan 4 yang saat ini sudah mengalami kerusakan parah,” terangnya saat dikomfirmasi MDSnews pada selasa (25/12/2018)
Menurut Dr.H.Iskandar,SH.,MH. proyek tersebut di duga di kerjakan rekanan asal-asalan, seperti batu underlagh
pada sisi badan jalan sudah banyak yang bertaburan dan pengerjaan drainase pondasi nya hanya menggunakan pelekat tanah tidak menggunakan pelekat semen. ” Saya didatangi oleh warga saya, mereka mengadukan buruknya sistem pengerjaan pembangunan yang ada di lingkungan mereka,” ujarnya.
Diterangkan Iskandar bahwa warganya sekitar 10 orang melaporkan pengerjaan proyek yang dikerjakan rekanan penuh dengan rekayasa untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat, tanpa memikirkan kualitas pekerjaanyang baik dan dengan adanya pembangunan proyek tersebut atas usulan masyarakat tiyuh persiapan Marga Asri yang diusulkan pada tahun 2017 lalu, dengan harapan pemerintah tiyuh agar proyek yang sedang dikerjakan oleh rekanan saat ini dapat menghasilkan kualitas yang baik dan bisa dinikmati oleh masyarakat.
Proyek yang dikerjakan rekanan yang dianggarkan melalui APBD TA. 2018 diduga tidak sesuai dengan harapan masyarakat dan pemerintah tiyuh, pengerjaan drainase sepanjang 270 meter tersebut selain pihak rekanan tidak memasang papan plang proyek juga disinyalir ada kecurangan yang dilakukan pihak rekanan dengan melakukan pengurangan volume kedalaman drainase. ” Selain disinyalir ada pengurangan volume kedalaman dalam pengerjaan pada dinding dan permukaan pondasi bagian atas juga memakai pelekat tanah liat, lalu ditutup dengan adukan semen, sehingga saat hujan turun beberapa hari ini, proyek tersebut banyak mengalami kerusakan,” paparnya.
Sementara saat dikomfirmasi MDSnews dilokasi, pada selasa (25/12/2018) sekira pukul 15.09 WIB salah satu tukang pada proyek pembangunan tersebut, Suparno (60 th) warga kelurahan Mulya Asri, Suku 05, mengakui buruknya sistem pengerjaan pembangunan drainase tersebut.
” Saya hanya sebatas buruh pekerja mas, apa yang saya kerjakan sesuai perintah pihak rekanan, pak Yudi minta kami mengerjakan proyek ini, harus hemat material, memang pada pemasangan batu pada dinding drainase dan diatas permukaan bibir drainase, memang menggunakan pelekat tanah liat, lalu di luarnya ditempel adukan semen, ini perintah pemborong nya mas,” bebernya. (MDSnews/Sanur/Arpani)