Pesawaran, (MDSnews) – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pesawaran Paisaludin minta polisi Periksa Proyek Rehabilitasi Gedung Islamic Centre Kabupaten Pesawaran.
Selain kualitas pekerjaan yang kurang maksimal, pihak rekanan diduga telah melakukan kecurangan dalam proses pencairan dana proyek tersebut. Hal ini terlihat jelas dilapangan, para pekerja masih melakukan kegiatan renovasi di area gedung Islamic Centre. Padahal pekerjaan tersebut sudah di PHO oleh Tim Dinas Pekerjaan Umum dan penataan ruang (PUPR).
“Pekerjaan ini sudah di PHO, bahkan uang nya sudah di kliring kemaren sore oleh rekanan. Ini ada apa dengan Dinas PUPR, kok berani-beraninya membayarkan pekerjaan yang belum beres dengan rekanan. Apa lagi ini rumah ibadah, kok dibuat mereka main-main apa,” kata Paisaludin dengan nada emosi saat meninjau Pekerjaan di Islamic Centre. Minggu, (30/12/2018).
Paisaludin dengan tegas meminta Bupati Pesawaran Turun tangan langsung dengan adanya kejanggalan ini, serta pihak berwajib agar dapat mengusut tuntas proyek Renovasi Islamic Centre.
“Pak Bupati harus turun Tangan langsung dengan adanya kejanggalan ini, saya pun meminta agar pihak berwajib dapat mengusut tuntas secara hukum. Bukan soal kualitas pekerjaan, tapi Ini sudah jelas melanggar hukum. pihak rekanan sudah melakukan kecurangan soal pencairan,” tegas Paisaludin yang juga menjabat Ketua DPD PAN Pesawaran ini.
Sebagai asli Putra daerah, dia sangat menyayangkan. Karena hampir seluruh proyek-proyek di Pesawaran tidak memiliki kualitas yang baik, serta banyak rekanan melakukan kecurangan ‘Kongkalikong’ dalam adminitrasi pencairan. Apalagi proyek ini nilainya hampir Rp. 3 miliyar, nilai segitu kan sangat besar sekali. kok kaya gini pekerjaannya, terlambat kontrak sudah putus masih saja kerja. kita punya bukti, Mau jadi apa pesawaran ini. klo kita cek satu persatu pekerjaan tidak ada yang beres, Pertanyaan saya? ada apa di kabupaten Pesawaran ini kalo semua rekanannya kaya gini,” jelasnya.
Sementara itu, Ustad Supriyatna yang juga selaku imam masjid Islamic Centre mengeluhkan kurang maksimalnya pekerjaan tersebut. Dia menunjukkan beberapa tempat wudhu jama’ah pria dan wanita yang tidak ada lubang pembuangan air, sehingga menimbulkan genangan air.
“Ini pembuangan airnya kurang maksimal, sehingga airnya masih tergenang. Untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan, ada beberapa yang kita tutup/batasi dengan memakai tali plastik,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, bahwa bak atau kolam air yang dilewati jama’ah saat akan berwudhu sudah ada yang bocor.
“Saya pernah menyampaikan kepada rekanan, katanya mereka akan memperbaikinya namun hingga sekarang belum. Ya harapan saya supaya dapat di perbaiki lagi, supaya orang-orang yang mampir untuk melakuan ibadah di Islamic Center ini lebih nyaman,” pungkasnya.(MDSnews/Dedi).