BALI,(MDSnews)–Pengembangan 350 desa wisata di Provinsi Bali terus dan sedang dikembangkan oleh Pemerintah daerah (Pemda) dengan pola pengelolaan daerah wisata yang diserahkan kepada pemerintah desa. Hal ini dikatakan oleh Ketut Sri pemandu wisata yang mendampangi rombongan wisata edukasi PWI kabupaten Tulang bawang Barat (Tubaba) di Bali, senin (11/2/2019).
“350 desa wisata sedang dikembangkan di Bali dengan polarisasi pengelolaan yang diserahkan langsung kepada desa dengan tetap mendapatkan pendapingan pemerintah provinsi Bali,”terangnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Ketut Sri yang tergabung dalam Himpunan Pramu wisata Indonesia (HPI) Provinsi Bali bahwa, dalam hal pengelolaan objek wisata dibentuk klompok sadar wisata di setiap desa dan selanjutnya diatur lebih lanjut dalam regulasi Peraturan daerah (Perda).
“Objek wisata di Bali lebih mengexplore budaya yang melekat dengan masyarakat Bali dan keindahan alamnya, sebagai anugerah tuhan dan secara alami masyarakat Bali memberikan perlindungan kepada tamu guna mewujudkan kenyamanan dan keamanan,” jelasnya.
Diketahui dari jadwal kegiatan wisata edukasi PWI Tubaba selama berada di Bali, rombongan PWI telah mengunjungi beberapa objek wisata antara lain Tanah lot, Pure Ulun danu bedugul, pantai Pandawa, pure ulu watu dan objek wisata edukasi lainnya.
“Kesan saya selama mendampingi rombongan PWI Tubaba di Bali, ya asik, seru dan penuh kekeluargaan, ayo main ke Bali dengan balutan budayanya dan keindahan alam pulau dewata Bali,”pungkasnya.
Sementara ketua PWI Tubaba, Edi Zulkarnaen mengharapkan wisata edukasi di Bali dapat nantinya memberikan masukan dan saran kepada pemerintah daerah Tubaba dalam hal pengembangan wisata daerah Bumi ragemsai mangei wawai.
“Selain berwisata edukasi di Bali, diharapkan nantinya kita dapat memberikan masukan kepada pemkab Tubaba dalam hal pengembangan objek wisata daerah Bumi ragemsai mangei wawai,”harapnya.(MDSnews/Sanur/Arpani).