TUBABA,(MDSnews)–Kepala dinas Pendidikan kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Ir. Amrulloh mengharapkan persoalan dugaan pemalsuan persyaratan kredit Bank guru SDN 1 kelurahan Panaragan jaya Tulangbawang Tengah (TBT) dapat diselesaikan secara kekeluargaan antara para pihak terkait.
“Perinsipnya Kepala sekolah SDN 1 Panaragan Jaya, Ibu Emawati, S.Pd. dan Ibu Sriwalujeng sudah saya panggil menghadap, dan ibu Sriwalujeng tidak akan menuntut dia hanya mau utangnya di bank Mandiri Taspen dikembalikan oleh ibu Sriyetnowati guru SDN 1 Penumangan Baru kecamatan Tuba Tengah, yang diduga telah memalsukan berkas atas nama dirinya,”terang Amrulloh kepada Medinaslampung news.co.id, senin (4/3/2019) saat berkunjung ke SDN 2 Candra jaya.
Diterangkan lebih lanjut oleh kadis Amrulloh bahwa dari hasil sidaknya ke Sekolah SDN 2 Candra Jaya, menurut pengakuan Kepsek Ernani,S.Pd
bahwa keterlibatan dia dalam persoalan tersebut, menurut Ernani pada akhir tahun 2018 lalu dia kebetulan ketemu dengan Sriyetnowati guru SDN 1 Penumangan Baru di bank Lampung kelurahan Dayamurni Tumijajar.
Kemudian ibu Sriyetnowati guru SDN 1 Penumangan Baru meminta tolong kepadanya bahwa dia mau pinjam uang bank ke pihak bank Mandiri Taspen Bandar Lampung, lantas Kepsek Ernani membantu yang bersangkutan,
ya namanya sesama guru saling membantu hal yang wajar, namun dalam persoalan ini saya sudah sampaikan kepada Ernani, S.Pd. agar dia dapat menghadirkan ibu Sri yetnowati guru SDN 1 Penumangan Baru menghadap ke dinas Pendidikan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Sementara kepala sekolah SDN 2 Candra Jaya Tulangbawang Tengah (TBT) kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Ernani, S.Pd menuding guru SDN 1 Penumangan Baru, Sriyetnowati diduga telah memalsukan persyaratan kredit Bank atas nama Sriwalujeng guru SDN 1 kelurahan Panaragan Jaya.
“Kalaupun ada dugaan pemalsuan persyaratan Bank atas nama Sriwalujeng, saya menduga ibu Sriyetnowati terlibat, sebab ibu Sri yang membawa persayaratan kredit bank Mandiri Taspen Bandar Lampung atas nama Sriwalujeng kepada saya,” terangnya.
Ditegaskannya bahwa, dirinya tidak terlibat dalam dugaan pemalsuan dokumen persyaratan bank atas nama ibu Sriwalujeng guru SDN 1 kelurahan Panaragan Jaya TBT, karena menurutnya dia hanya ingin membantu sebagai sesama guru.
“Jadi begini pak, masyalah saya dituduh memalsukan dokumen persayaratan bank ibu Sriwalujeng di Bank Mandiri Taspen Bandar Lampung, adalah tidak benar, karena saya hanya menghubungkan saja dengan pak Pahri orang Bank Mandiri Taspen Bandar lampung, selebihnya terkait dokumen persyaratannya itu saya tidak tahu menahu,”terang Ernani, S.Pd kepala Sekolah SDN 02 Candra Jaya, senin (4/2/2019) saat ditemui Medinas lampungnews.co.id, diruang kerjanya.
Diceritakan lebih lanjut oleh ibu Ernani, S.Pd bahwa, dirinya mengenal ibu Sriyetnowati guru SDN 1 Penumangan Baru TBT di Bank Lampung kelurahan Dayamurni Tumijajar, lalu ibu Sriyetnowati mengatakan akan mengambil utang bank dan meminta tolong dengan ibu Ernani, S.Pd.
“Kemudian ibu Sriyetnowati menghubungi saya bahwa syarat pengambilan utang Banknya sudah beres, lalu saya menghubungi pak Pahri orang Bank Mandiri Taspen karang, kemudian mereka bertemu dirumah saya di RK.01, RT.02 kampung Gunung batin Udik kabupaten Lampung Tengah, selanjutnya saya tidak tahu menahu lagi, karena mereka sudah berhubungan sendiri dengan pak Fahri,”jelasnya.
Saya sangat kecewa betul dengan ibu Sriyetnowati lanjutnya, karena menurut Ibu Ernani, S.Pd dirinya hanya membantu saja sebagai sesama guru, tetapi kemudian malah menjadi masalah.(MDSnews/Arpani/Sanur)