LAMPUNG TENGAH (MDSnews) — Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 1 Seputih Surabaya yang terletak di Jalan Pendidikan Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) bertekad untuk berkontribusi maksimal dalam bidang pelestarian seni dan budaya daerah.
Kepala SMAN 1 Seputih Surabaya, Gusti Ketut Suparja S.Pd.,M.M., diwakili Waka Bidang Kesiswaan dan Humas, I Made Bali Artha mengungkapkan pihaknya memiliki program untuk mengkolabirasikan atau mempadukan budaya Lampung, Bali, dan Jawa dalam kesenian.
“Hal itu tujuannya agar siswa mampu mengerti arti pentingnya budaya,” kata I Made Bali Artha kepada awak media ini, Senin (25/3/2019).
Menurutnya, SMAN 1 Seputih Surabaya yang menyandang akreditasi A itu sering melakukan pementasan seni dalam berbagai kegiatan, baik yang digelar oleh sekolah hingga acara pemerintahan.
“Terakhir kami melaksanakan pentas seni dalam kegiatan bakti sosial SMAN peduli kaum duafa,” ungkapnya.
Sehingga dengan adanya seni budaya ini bisa menunjukan kepada masyarakat luas,”kita bisa memajukan dan meyatukan budaya budaya yang ada di sekitar lingkungan setempat,” terangnya.
Sarana dan Prasarana Kesenian Masih Minim
Namun demikian, lanjut dia, dalam mewujudkan program kolaborasi tersebut bukan tanpa kendala. Seperti halnya, keterbatasan sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan menjadi hal yang cukup signifikan.
“Saya berharap terhadap pemerintah agar bisa membantu untuk membuatkan ruangan khusus untuk kami latihan kesenian, karna selama ini kami masih menggunakan aula, jadi kurang fokus dalam melaksanakan kegiatan,” harapnya.
Selain kostum untuk pementasan, kami masih membutuhkan fasilitas yang selayaknya karna alat kesenian kami masih minim belum menggunakan alat kesenian pada umumnya.
“Kami masih kekurangan satu kelas, dan rehab mengenai plafon, karna sudah mengalami kerusakan dan sudah tidak layak, “Ujar I Made Bali Artha di dampingi Guru bidang Studi kesenian, Wijanarko.
Mengusung Visi dan Misi mewujudkan warga yang cerdas, spiritual, intelektual dan emosional berbasis budaya dan lingkungan, SMAN 1 Seputih Surabaya yang berdiri sejak tahun 1997 menjadikan pelestarian budaya sebagai program wajib sekolah.
“Kami belajar haya sekali dalam satu minggu dan di tambah ilmu yang kami dapatkan pembelajaran dari luar atau lingkungan agar prestasi kami terjaga. Kami akan mencoba kreasi, akan kita tampilkan tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi,” pungkasnya. (Reporter Liputan: Ari)