Lampung Utara (MDsNews) – Seorang jasad anak dibawah umur berjenis kelamin laki laki ditemukan tewas terapung di dalam sumur milik Marbik (70) Warga lingkungan III, jalan Masjid Agung, Kelurahan Bukit Kemuning,Kabupaten Lampung Utara, selasa (26/3/19).
Penemuan mayat yang sempat mengegerkan warga Bukit Kemuning tersebut diketahui bernama Dodi Yuswari (13) Warga Bandar Dalam, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan. Namun sayang, hingga kini belum diketahui pasti, penyebab kematian bocah malang tersebut.
Menurut Ibnu Suud warga sekitar mengatakan, peristiwa penemuan mayat tersebut berawal pada saat Marbik hendak menghidupkan mesin air (Sanyo) miliknya. Namun pipa untuk mengaliri air yang berasal dari sumur tersumbat, sehingga air tidak bisa keluar.
Kemudian kakek Marbik, mencoba untuk melihat penyebab air itu tersumbat, namun setibanya di belakang Marbik terkejut saat melihat sesosok jasad yang terapung di dalam sumur, hingga pada akhirnya, Marbik memanggil dirinya untuk memberitahu apa yang sudah Marbik lihat dari sumurnya.
“Benu, coba kamu lihat dulu, di sumur itu, saya ada temuan ! Temuan apa kek, udah lihat dulu, ada temuan pokoknya,” ujar Ibnu menirukan perkataan Marbik.
lanjut Ibnu, dirinya bergegas menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP), setibanya di sana dirinya melihat jasad anak laki-laki tewas terapung di dalam sumur sedalam 3 M, didekat mesin air, dengan posisi setengah telanjang, tubuh menekuk, dan leher menoleh ke atas, serta bibirnya mencium papan yang memalang di sumur.
“Setelah warga berdatangan di TKP, akhirnya saya langsung turun ke dalam sumur, guna mengangkat jasad malang tersebut, setelah itu, pihak kepolisian Polsek Bukit Kemuning, beserta pamong Desa dan masyarakat setempat langsung mengevakuasi jasad korban ke Puskemas Bukit Kemuning,” ujarnya.
Sementara itu ditempat terpisah Agus Triyono selaku kakak ipar korban mengungkapkan, pada hari Sabtu (23/3) ia beserta korban menumpang di mobil bus dari arah Tanjungkarang menuju Waykanan, namun pada saat tiba di terminal Bukit Kemuning sekira pukul 12.00 WIB, tanpa sepengetahuannya DY turun terlebih dahulu, pada saat dirinya sedang terlelap tidur di dalam Bus.
Mengetahui peristiwa itu, ia sempat mencari keberadaan korban di sekitar terminal, namun sayangnya korban tidak ditemukan. Hingga pada akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah.
Kemudian pada Senin (25/3), dirinya memutuskan untuk membuat laporan kehilangan ke Mapolsek Bukit Kemuning. Namun sayang dirinya mendapat kabar dari salah seorang kerabatnya melalui sambungan telepon, bahwa korban ditemukan telah tewas terapung di dalam sumur warga.
“Selama ini korban tidak pernah memiliki masalah, dan kondisi kejiwaan korban tidak ada yang terganggu, selama ini korban berada di Tanjungkarang dikediamannya, ujarnya seraya mengatakan bahwa korban merupakan siswa pelajar yang telah putus sekolah.
Kepala Forensik Polres Lampura, AIPTU Suroto mengatakan, dari hasil identifikasi team Inafis dan pihak Medis Puskesmas Bukit Kemuning, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik yang ditimbulkan dari benda tumpul maupun benda tajam, untuk penyebab kematian, saat ini masih dalam tahap penyelidikan, untuk jasad korban saat ini telah di ambil oleh pihak keluarga, di karenakan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan Otopsi akibat terkendala biaya, dan pihak keluarga telah membuat surat pernyataan hitam diatas putih, atas penolakan Otopsi tersebut.
“Saat ini pihaknya hanya mengamankan alat bukti berupa, celana Levis panjang, celana dalam, dan gelang milik korban,” ujarnya.(Habib/Yn).