PRINGSEWU ( MDSnews)—Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pringsewu telah merealisasikan program untuk menampilkan aplikasi “Smarter” yang merupakan Sistem Monitoring Keuangan dan Kinerja Terintegrasi.
Kepala Bidang Perbendaharaan BPKAD Sigit Triwidianta mewakili Kaban BPKAD Arif Nugroho mengatakan bahwa semua yang di tampilkan pada aplikasi tersebut tergantung dengan data base input yang digunakan yakni dalam SIMDA. 

Sementara aplikasi ini merupakan aplikasi yang terbatas.”Artinya hanya kalangan OPD yang diberikan software untuk mengistall system tersebut,”papar Sigit, Senin (1/4/19).
Sigit Triwidianta menjelaskan, aplikasi “SMARTER” adalah aplikasi yang berfungsi sebagai monitor display untuk menampilkan kejadian/transaksi semua yang ada kaitannya dengan pengelolaan keuangan mulai dari penerimaan, pengeluaran, pelaporan, aset dan pertanggung jawaban. Seperti SPD, SPP, SPM, SP2D, Realisasi Penerimaan, Belanja, Posisi Kasda, Kas OPD, Kontrak dan User aktif,” jelas Sigit.

Lanjut Sigit, aplikasi ini tidak berfungsi untuk menginput data tetapi hanya menampilkan data saja. Sedangkan untuk inputan data dilakukan dengan aplikasi SIMDA Keuangan.”Aplikasi ini juga dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan implementasi transaksi non tunai dan SP2D elektronik/on-line,”ungkapnya.
Sementarab Tri Antara Kepala Bidang Anggaran BPKAD mengatakan, Aplikasi ini fungsinya sama seperti monitor yang ada di Bandara, Bank, Rumah Sakit untuk menginformasikan kepada pengunjung informasi penting real time sehingga tidak perlu lagi menanyakan kepada petugas.
Sekretaris BPKAD Supendi menambahkan, beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi SMARTER tersebut sangat cocok digunakan sebagai alat monitor oleh pimpinan terhadap kinerja keuangan tiap OPD.”Pimpinan dan Kepala Daerah dapat mengetahui posisi kas daerah, realisasi belanja dan pendapatan secara real time,”tambah Supendi.
Kepala BPKAD Pringsewu Arif Nugroho menegaskan bahwa Aplikasi ini merupakan ide kreatif yang muncul dari BPKAD sendiri, yang dikonsultasikan dengan BPKP. “Aplikasi ini merupakan pengembangan sinergi aplikasi visual dengan aplikasi SIMDA Penata Usahaan keuangan,”tegas Arif.
Lanjut Arif, di era Revolusi Industri 4.0 ini, BPKAD tidak mau ketinggalan untuk mengaplikasikan teknologi informasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dibutuhkan percepatan, kecepatan dan transparansi dalam penyampaian informasi maupun dalam memberikan pelayanan kepada Stake Holder.”Maka, dengan semangat Revolusi Industri 4.0, kami ingin mewujudkan BPKAD sebagai Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi di Kabupaten Pringsewu,”papar Arif Nugroho.
Reporter. Nanda Trijaya
Editor. Bulloh.