Tumenggung Hanuang Bani Tutup Usia, Pangeran Edward: Selamat Jalan Kesatria

LAMPUNG Lampung Barat

Lampung Barat (MDSnews)-Kerajaan adat paksi pak Sekala Brak berduka, pasalnya pendekar utama kerajaan Lampung ini telah berpulang menghadap sang ilahi.

Pendekar pembrani tersebut yakni Yudi, dirinya merupakan hulubalang gedung dalam prosesi adat Saibatin Kepaksian Pernong, berpulang dirumah sakit Alimudin Umar. Senin (8/4/2019)

SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak yang Dipertuan ke-23  merasakan kesedihan yang mendalam atas berpulangnya salah satu pendekar kerjaan.

Beliau mengatakan bahwa Almarhum adalah sosok yang sangat setia dan kesatria.

” Innalilahi wa inna ilaihi rojiun, telah berpulang kerahmatullah pendekar utama kerajaan sekala brak kepaksian pernong. Sosok pemberani , dan patut menjadi contoh dalam kesetiaan , contoh dalam keteladanan dan menjadi contoh bagaimana seorang pendekar mempersiapkan diri untuk dapat memberikan pengorbanan terbaik terhadap junjungan nya,” katanya.

Ditambahkan oleh Pun Edward (panggil akrab Raja Skala Brak ini), beliau mendoakan agar pendekar sejatinya ini mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya.

” Selamat Jalan pendekar pemberani kerajaan , engkau lah salah satu contoh punggawa adat yg mak BIKHI’AN , tak pernah tercela dalam pengabdian dan tidak pernah mundur menegakkan pessenggikhi sebagai laki laki-laki jantan yang tidak pernah mengenal arti nya takut , serta selalu mengambil bagian pertama serta selalu di depan dalam situasi situasi kritis,” tambahnya.

Yudi merupakan sosok KAWAI KEDOL nya Gedung dalom , penegak marwah gedung dalom, dalam hening , dan sepi telah menghadap kembali , menghadap sang maha pencipta.

” illahirobbi selamat jalan Temunggung Hanuang Bani. Semoga jejak tapak yg kau tinggallkan menjadi penanda yang harus diikuti oleh yg lain lain-lain nya,” tambah Pun.

Untuk diketahui, Diantara banyak nya posisi yg di emban Almarhum dalam menjaga saibatin nya , Almarhum Temenggung Hanuang Bani dalam perangkat adat juga memiliki tugas penting sebagai pembawa Tari Adat Samang Begayut.

Tari Samang begayut ini merupakan tanda kebesaran saibatin kepaksian pernong dan merupakan tari adat Yg mengawali langkah lapahan ni Saibatin dan mengakhiri langkah Sai Batin dalam prosesi adat Lapahan Sai Batin tersebut.

Tari ini merupakan Pusaka lama yang sudah ada sejak zaman kejayaan Kerajaan Sekala Brak kuno, tetapi pada saat pendudukan oleh Kolonial Belanda seluruh prosesi adat dilarang dibumi Sekala Brak, Sehingga tari ini sempat menghilang dan lama tidak ditampilkan.

Menurut catatan sejarah di Gedung Dalom Kepaksian Pernong, pada masa Kesaibatinan Pangeran. Ringgau Gelar Pangeran Batin Purbajaya Bindung Langit Alam Benggala (1852)  atas jasa Beliau menyelesaikan konflik di Rejang Lebong dan Pasemah Lebar, Kepaksian Pernong dianugerahi oleh Ratu Wihelmina Sandang Merdeka yaitu diberi kemerdekaan berupa bebas dari pajak bumi dan kerja rodi dan gawe raja selama 14 tahun.

Saat prosesi penganugerahan Sandang Merdeka oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda kepada Pangeran Ringgau, tari adat Samang Begayut ditampilkan, dan peristiwa tersebut menjadi titik awal penggunaan kembali tari adat Samang Begayut.

Tarian ini hadir sekitar abad ke-8 Masehi, dan sempat vakum pada tahun 1790, kemudian ditampilkan kembali pada tahun 1852. Dahulu tarian ini bernama Tari Pedang Siputuk Liyu, kemudian pada tahun 1989 dan atas saran pendekar utama saat itu Pendekar Alian gajah minga bersama tamong hi ibnu hadjar Glr . Raja sampurna , mengawali peralihan generasi pemegang pucuk tertinggi kerajaan dalam adat sekala braka di kepaksian pernong, maka Sultan yg baru saja naik tahta menghanti nama tarian ini berganti nama menjadi Tari Adat Samang Begayut , karena tari ini menyimbolkan semua kebesaran saibatin bergayut pada pedang yg berjalan , diawali dg pedang, di akhiri dg pedang dan apabila ada sesuatu gangguan akan di jaga serta dimpertahankan dengan pedang , itulah makna samang begayut, sedangkan kan jurus yg dibawakan nya adalah jurus.

Selain sebagai seorang pendekar yang setia, patuh dan tunduk serta senantiasa menjaga Marwah Istana Gedung Dalom Kepaksian Pernong, Yudi atau yang lebih akrab disapa Temenggung Hanuang Bani ini walau dia adalah sosok pendekar kosen , terlatih dan sangat disegani , tapi dalam kesehariannya kita kenal ia sebagai sosok yang ramah, santun dan terbuka terhadap siapapun serta rajim beribadah.

Kesantunan, Kepatuhan dan Keramahan yang melekat kepada sosok Temenggung Hanuang Bani inilah yang membuat dirinya disayangi dan ditemani banyak orang baik teman maupun kerabat wabilkhusus orang-orang digedung dalom Kepaksian Pernong mau pun juga sesama pendekar..

Kepatuhan, Keramahan dan Kesantunannya adalah sikap sadar sebagai bentuk loyalitas tanpa batas dalam menjaga marwah adat istiadat dan terhadap Istana Gedung Dalom sebagai pusat kerajaan adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong.

Atas Nama Keluarga Besar Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong, Saya Turut Berduka Cita Yang Mendalam atas wafatnya Temenggung Hanuang Bani atau Yudi Bin Bustari. Mari kita doakan semoga almarhum diampuni segala dosanya, Ditempatkan ditempat yang paling baik disisi ALLAH SWT serta keluarga, kerabat dan kita semua yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Alfatihah. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *