BANDARLAMPUNG (MDSnews) – Kasus penganiayaan atau perundungan terhadap Audrey, seorang siswi SMP di Pontianak yang dilakukan oleh 12 orang siswi SMA, mendapat respon dari Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo. Pasalnya, orang nomor satu di Lampung ini tidak ingin kejadian serupa terjadi di Lampung. Hal tersebut diungkap Gubernur Lampung dalam rapat bersama di ruang rapat utama Kantor Gubernur, terkait antisipasi bullying di Lampung, Kamis (11/4).
Menurutnya kasus yang bersifat bullying ini diibaratkan gunung es, sehingga dinggap biasa saja, karena banyak ditemukan dan terjadi di masyarakat. “Kejadian bullying ini dianggap biasa oleh masyarakat, padahal prilaku bullying ini sangat berharap, khususnya dalam perkembangan mental anak,” tuturnya.
Meskipun begitu, Gubernur Lampung ini tidak ingin ada kejadian serupa terjadi di Lampung.
“Saya tidak ingin apa yang terjadi terhadap Audrey atau korban bully dimanapun tempat, kemudian terjadi juga di Lampung. Jangan sampai ada bully terjadi di Lampung, jangan ada di daerah dibawah kepemimpinan saya,” kata Ridho.
Ia menilai, dalam hal pengajaran sebenarnya, jangan hanya berbicara pencapaian nilai akademik, akan tetapi juga pengembangan mental dan karakter anak. “Saya minta kepada dinas pendidikan untuk menghidupkan kembali kegiatan ekstra kurikuler, karena kegiatan itulah sebagai wahana perkembangan karakter anak,” ucapnya.
Tak hanya sebatas bersimpati, Ridho juga menginginkan real campaign untuk mengantisipasi terjadinya kasus bullying di Lampung. Ia menegaskan, seharus pejabat ataupun anak pejabat harus memberikan contoh dan bisa menjaga sikapnya dalam pergaulan.
“Jangan karena merasa bapaknya pejabat, kemudian anaknya bisa semena-mena. Jika hal itu terjadi di Lampung, jangannya mau membela anaknya, bapaknya akan saya copot jabatannya,” katanya. (Tika)