TUBABA,(MDSnews)– Fenomena Upwelling (Pembalikan massa air) diduga menjadi penyebab matinya beberapa jenis ikan didalam keramba apung yang dikelola oleh Klompok budidaya ikan (Pokdakan) Kandung Piyos tiyuh Karta, kecamatan Tulangbawang Udik (TBU) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) pada senin dini hari (13/5/2019) yang mengakibatkan Pokdakan merugi Ratusan juta rupiah.
“Sementara kita prediksi ini Fenomena Upwelling yakni Pengadukan sisa pakan yang ada didasar rawa ini teraduk ke atas sehingga meracuni ikan dan boleh jadi juga pemberian pakan yang berlebih dan kadar oksigen berkurang sementara ikan-ikan yang mati adalah jenis ikan yang membutuhkan kadar oksigen tinggi, untuk pastinya kita tunggu hasil lab Balai Karantina Ikan Bandar Lampung,”terang Toto di dampingi Winarto penyuluh perikanan dinas Perikanan Tubaba saat berbincang bersama Medinaslampung news.co.id, senin pagi (13/5/2019) dilokasi Fenomena Kandung Piyos Tiyuh Karta.
Sementara Sunaidi Romli salah satu anggota Pokdakan mengaku dirinya merugi puluhan juta rupiah atas Fenomena tersebut dan berharap kepada pihak pemerintah Tubaba dapat membantu agar usahanya dapat dikelola kembali seperti sedia kala serta mendapatkan pendampingan tekhnis budidaya dari dinas Perikanan Tubaba.
“Ya hal ini membuat saya merugi pak, modal saya 60 juta rupiah dan hanya itu yang bisa kami selamatkan, kira-kira hanya sebagian saja. Saya berharap pemkab Tubaba dapat membantu kelangsungan usaha kami ini pak kedepannya dan memberikan pendampingan tekhnis budidaya kepada Pokdakan Kandung Piyos Karta,”ujar Sunaidi Romli didampingi Sudirman Agus sekretaris Pokdakan Kandung Piyos yang membawahi 20 orang anggota Pokdakan.
Pada sisi lain Heru yang juga mengelola keramba Apung 3×10 meter sejumlah 3 unit dengan memelihara ikan patin, nila dan lele mengaku belum mendapatkan dampak yang siqnipikan dari penomena Upwelling tersebut. “Alhamdullilah pak kalau ikan yang ada di keramba saya sampai saat ini masih aman pak, saya pelihara ikan Patin, Nila dan Lele,” pungkasnya.(Sanur)