Diduga Mengantuk Dua Angkot Terlibat Kecelakaan

Lampung Barat

LAMPUNG BARAT (MDSnews) – Sebuah Mobil Angkot bertuliskan Polos dengan Nopol BE 2116 MU, tiba-tiba menghantam angkot lainnya yang bertuliskan Baper Nopol BE 2119 MU. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.15 Wib di jalan lintas liwa tepatnya di pekon gunung sugih liwa, senin 20/05.


Kejadian bermula ketika angkot Baper milik Saibur, warga pekon canggu kecamatan batu brak sedang parkir di depan hotel pesagi bermaksud hendak menambal ban mobil yang bocor di seberang jalan. Namun saat Saibur tiba di bengkel, tiba-tiba Angkot Polos yang dikemudikan Surya, warga pekon kembahang kecamatan batu brak menghantam mobil angkot miliknya yang tengah terparkir.

“Saya baru turun mau nambal ban di bengkel, waktu saya berhenti di bengkel tiba-tiba mobil milik surya langsung menghantam mobil saya dari belakang,” ungkap Saibur.

Beruntung tidak ada korban jiwa, supir angkot polos Surya tidak mengalami luka sama sekali begitu juga dengan beberapa penumpang yang ada di dalam mobil. Namun akibat kecelakaan kedua kendaraan mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Supir angkot polos mungkin mengantuk, karena posisi angkot Baper kan emang di pinggir,” ujar salah satu warga sekitar lokasi.

Brigpol M Zikri, anggota unit satlantas polres lambar mendampingi kasat lantas Iptu Ipran SH, yang berada di lokasi mengatakan, “Supir mengaku mengantuk, saat tabrakan mobil melaju dengan kecepatan sedang,” ujarnya.

Dijelaskannya, kronologis kejadian bermula saat  angkot melaju dari arah Batubrak menuju Liwa Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP) dengan kondisi jalur lurus, Surya Efendi mengaku mengantuk dan langsung menghantam mobil Angkot jenis mitsubishi Colt T 120 SS dengan Nopol BE 2119 MU yang sedang parkir.

“Saking kerasnya, sehingga mobil angkot bagian depan sampai terdorong dan rusak pada bagian belakang, sementara mobil penabrak ringsek pada bagian depan” terangnya.

Kasat Lantas Polres Lambar Iptu Ipran, SH, dihubungi via handphone mengatakan kedua pihak yang terlibat kecelakaan sepakat untuk menyelesaikan persoalan dengan cara musyawarah keluarga. “Rupanya mereka masih keluarga, dan ini kan tidak ada korban jiwa. Jadi disepakati untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” paparnya (frans/hen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *