Bupati Tubaba gemari mahakarya seniman seni rupa Asal Bandung.

DAERAH LAMPUNG TERBARU Tulang Bawang Barat

TUBABA,(MDSnews)–Bupati Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) H.Umar Ahmad, SP pamerkan mahakarya seniman kondang seni rupa asal Bandung, pemilik Selaras Sunaryo pada perhelatan Musyabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke 47 tingkat Provinsi Lampung menggunakan konsep Instalasi bambu mengusung Tema Alloh memberi watu Kita menuju Cahaya

Diusia yang masih muda yaitu 10 tahun, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ Ke-47 Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan sejak Jum’at 26 April hingga 3 Mei 2019.

Dikatakan Bupati Tubaba H.Umar Ahmad, bahwa penunjukan sebagai tuan rumah MTQ tersebut, dimaknai sebagai sebuah kesempatan untuk belajar menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat luas sekaligus berkontribusi bagi kemajuan Provinsi Lampung.

“Penyelenggaraan MTQ ke-47 tingkat provinsi Lampung, ingin kami jadikan sebagai penyemangat dalam proses pembangunan daerah, karena di usianya yang baru genap 10 tahun, Kabupaten Tubaba memang sedang berbenah, memperbaiki diri, dan berupaya meraih kesejajaran dengan Kabupaten dan kota lain yang sudah lebih dahulu maju dan berkembang.” kata Umar Ahmad dalam sambutannya saat di kutip
medinaslampungnews.co.id (26/4/2019)

Menurut Umar, atas kesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ ke-47 itu, pemerintah daerah benar-benar ingin dijadikan sebagai salah satu penyemangat dalam melaksanakan pemerintahan di bumi ragem sai mangi wawai.

“Atas kesempatan ini akan kita jadikan untuk lebih giat membangun, lebih elegan dalam menyatukan kebersamaan, lebih matang dalam menghadapi tantangan, dan lebih siap dalam meraih kemajuan di masa depan” ungkapnya

Umar juga menjelaskan konsep penyelenggaraan MTQ ke-47, peserta dan tamu undangan disuguhkan dengan pandangan bangunan tradisional modern dengan arsitektur bangunan yang terbuat dari material alam yakni bambu dan bebatuan,
Mengadopsi mahakarya seniman ternama asal Bandung, pemilik Selaras Sunaryo.

“Saya salah satu pengagum pak Sunaryo, Seseorang yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan seni rupa Indonesia, dan memiliki karya karya yang menurut saya sangat filosofis dan mendalam ” Ujarnya

Menurut Umar, Karya-karya seni Sunaryo telah banyak digemari dalam berbagai perhelatan seni rupa nasional dan bahkan ditingkat Internasional, sehingga pada penyelenggaraan MTQ ke-47 tingkat Provinsi Lampung yang di pusatkan di kabupaten Tubaba ini ber- karakter seni yang dikembangkan seniman terkenal Asal Bandung tersebut.

“Untuk itu saya jelaskan, Bangunan Kafilah untuk menampung tamu dan kafilah yang berjumlah 1.500 orang, dibuatlah bangunan teratak dengan bahan utama bambu betung dengan bentang 40 meter. Batang-batang bambu utuh ditegakkan dan diperkuat strukturnya dengan sistem gapit dan pasak.” jelasnya

Lanjutnya, Kubah Panggung Ujung dari Lorong Waktu adalah kubah panggung utama. Desainnya meniru bentuk rebung bambu, sebuah tunas kehidupan yang dalam perjalanan waktu, akan tumbuh kuat, kokoh, tetapi juga lentur.” Batang bambu tidak patah dihantam angin sekuat apa pun. Interior panggung diilhami oleh Gua Hira, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama” ujarnya

“Lorong bambu yang membentang sepanjang kurang lebih 200 meter, dimaknai sebagai lorong waktu yang melambangkan perjalanan hidup manusia dari segumpal tanah menuju cahaya. Dirancang berbentuk bubu, yang. merupakan alat penangkap ikan berbahan bambu, sebagai penghormatan terhadap kearifan leluhur, orang-orang yang mendiami tanah dengan banyak genangan air, embung, dan dilintasi sungai” jelasnya

Ia juga menjelaskan Menara Sembilan yang terbuat dari bambu dimaknai sebagai kabupaten Tubaba yang memiliki 9 kecamatan dan 9 kelompok masyarakat yang terdiri dari 4 marga asli dan 5 suku pendatang.

“Mereka tumbuh bersama, dalam kesetaraan dan keserasian, menjadi menara- menara yang membentuk satu yakni Tubaba”tutupnya (Arpani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *