Warga Tubaba Keluhkan Lambannya Proses Pembuatan KK

Tulang Bawang Barat

Tulang Bawang Barat, (MDSnews) – Administrasi kependudukan seperti akte, kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk sangatlah diperlukan untuk mengetahui jumlah penduduk dalam suatu negara.

Namun untuk mendapatkan keterangan kependudukan misalnya kartu kaluarga (KK) seringkali tidaklah mudah, menjadi ajang oknum tertentu untuk memanfaatkan situasi ini dengan memasang tarif tinggi dengan dalih prosesnya susah.

Seperti yang di alami warga Tiyuh Murni Jaya, kecamatan Tumijajar, kabupaten Tulang Bawang Barat menjadi contoh betapa sulitnya mendapatkan kartu keluarga tersebut.

Warga yang bernama Laela Fitri (34) semenjak februari 2019 lalu mengurus KK melalui salah satu aparatur tiyuh bernama Asep meskipun sudah merogoh kocek 150 ribu rupiah sesuai tarif yang di minta, namun dokumen yang sangat diperlukan hingga kini belum juga diterima, padahal ibu muda ini sudah berulang kali menanyakannya, jawaban selalu sama, sabar ya, dari hari kehari hingga bulan berganti tak kunjung ia terima.

Kepada media ini Laela berkeluh kesah, mengungkapkan kekecewaannya dengan aparatur tiyuh bernama asep, selain untuk dokumen keluarga KK tersebut sejatinya untuk mengurus asuransi kesehatan BPJS yang salah satu syaratnya adalah KK.

” Cukup lama saya menunggu, hingga enam bulan sampai sekarang setiap kali di tanya jawabnya selalu tarsok (ntar besok) padahal KK itu buat daftar BPJS” keluh Laela, sabtu (6/7/2019).

Beberapa bulan yang lalu ia mengalami keguguran hingga harus di kuret (penanganan persalinan tidak normal), karena BPJS belum ada terpaksa mengeluarkan biaya mahal untuk perawatan, inilah dampak KK yang tak kunjung jadi, kesalnya.

“Saya berharap aparatur tiyuh jangan suka duitnya aja, tapi harus dibarengi pelayaan, bagaimana tiyuh mau maju kalau jiwa aparaturnya saja seperti Asep ini”, ketusnya.

Setelah di konfirmasi melalui sambungan telepon selular beberapa kali tidak di angkat, melalui sambungan pesan whatshapp Asep mengatakan akan mencari data warga dimaksud.

” Nanti saya cari datanya, karena datanya sudah entah kemana atau hilang”, kata Asep. (joyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *