PT. KAI Bersama Kemenhub akan membuat Jalur Shortcut Tegineneg – Tarahan

Bandar Lampung

BANDARLAMPUNG (MDSnews) – T. KAI Devisi Regional IV Tanjung Karang mengadakan Rapat Kerja Koordinasi Percepatan Pembangunan Jalur Kereta Api Shortcut Tegineneg KM 3 Tarahan, Stasiun Kereta Api Bandara dan Skybridge Oleh Pemerintah Provinsi Lampung, diRuang Siger PT. KAI Tanjung karang Jl. Teuku Umar No. 23 Bandarlampung, senin (22/7)

Rapat kali ini dihadiri oleh Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Taufik Hidayat T, kepala KAI Regional IV Tanjung karang, Plt Kadis Dishub Provinsi Bambang.S, perwakilan Dishub Kota Bandarlampung, para pejabat KAI dan pejabat Provinsi/kota lainnya.

PT KAI bersama dengan Kementerian Perhubungan selain menyiapkan prasarana berupa penambahan jalur ganda, pemerintah juga akan melakukan pekerjaan jalur baru berupa shortcut dari stasiun Tegineneng ke Tarahan. Kota bandarlampung sumber Kemacetan di 13 titik kalo kereta lewat memakan waktu 8 sampai 10 menit.

Dengan dibangunnya jalur Baru untuk menghindari dampak sosial kepada masyarakat pengguna transportasi darat lain, berupa kemacetan di perlintasan sebidang, dengan adanya shortcut ini perjalanan KA Babaranjang tidak lagi melalui tengah kota.

Menurutnya Plt Kadis Perhubungan Provinsi Lampung Bambang S , bahwa selama ini pengguna angkutan jalan raya selalu merasa terganggu kalau KA Babaranjang melintas di perlintasan sebidang karena lamanya waktu tunggu yang durasinya bisa mencapai 15 menit.

“Rapat ini juga merupakan menindaklanjuti perintah presiden saat peresmian bandara, pak menteri berharap 2020 sudah clear 2020 akhir sudah beroprasional yang penting ada pelayanan ke bandara dulu kita pake commuter dulu ada stasiun mini pun jadilah” kata Bambang

PT.KAI Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang menargetkan akan menambah kapasitas angkutan batu bara setiap tahunnya. Target ditahun 2019 sebanyak 20,3 juta ton/tahun, 2020 sebanyak 25 juta ton/tahun, dan 2023 ada target sebanyak 45 juta ton/tahun yang setara dengan 600 truk.

Dengan target yang dilakukan, berarti dapat mengurangi beban angkutan di jalan raya serta kualitas jalan dapat kembali baik dan lebih bagus

Sedangkan ditahun 2018 ini angkutan batubara yang diangkut dengan moda transportasi kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan sebanyak 19,4 juta ton/tahun dengan maksimal gerbong yang dibawa kereta, yakni 60 gerbong setara dengan 300 truk dalam satu kali perjalanan.

KA Babaranjang dalam satu kali angkut (batu bara) bisa menggantikan 300 truk, artinya kalau kereta api itu tidak ada maka jalan raya akan dipenuhi oleh 300 truk dalam sekali perjalanan yang kalau dibariskan bisa sepanjang kurang lebih 2 km. Setiap hari kereta api yang melintas di wilayah Divre IV sebanyak 42 kali perjalanan.

“Penambahan jalur ganda dan jalur baru ini salah satunya untuk menuju angkutan 45 juta ton per tahun di tahun 2023 dan untuk menghindari dampak sosial kepada masyarakat pengguna transportasi darat lain, berupa kemacetan di perlintasan sebidang, dengan adanya shortcut ini perjalanan KA Babaranjang tidak lagi melalui tengah kota” ujar Bambang

Menurutnya, selama ini pengguna angkutan jalan raya selalu merasa terganggu kalau KA Babaranjang melintas di perlintasan, karena lamanya waktu tunggu yang durasinya bisa mencapai 15 menit karna itu KAI dan Kemenhub akan membuat jalur Baru guna memperlancar alus lalulintas. (Nuy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *