Damkar Tanggamus Adakan Pelatihan Simulasi Pemadaman Kebakaran

Tanggamus

Tanggamus (MDSnews) – Damkar Tanggamus Mengadakan simulasi Pemadaman pembakaran di Halaman Belakang Kantor SATPOL PP Kabupaten Tanggamus, Rabu (24/07/19).

Simulasi yang di lakukan dengan menggunakan Dua unit mobil Damkar dan 40 anggota Damkar yang diturun kan langsung untuk mendapatkan pelatihan sekaligus penilaian dari 40 anggota Damkar itu dibagi menjadi dua kelompok, yakni Pos Talang Padang dan Pos Kotaagung.

Kabid Linmas dan Damkar pada Kantor Satpol PP Tanggamus, John Awaludin mengatakan, kegiatan pelatihan hari itu, diawali dengan senam jasmani sebagai pemanasan fisik. Selanjutnya akan dilaksanakan baris berbaris atau PBB di teras POL PP yang dipimpin oleh Serma Dermawal dari Kodim 0424 Tanggamus.

“Tujuan dari simulasi itu untuk melihat ketangkasan dan kekompakan dari kedua tim dari Talang Padang dan Kotaagung dan akan dinilai dari kerjasama tim dan kesigapan anggota kedua tim tersebut,” kata John Awaludin saat dijumpai di ruang kerjanya.

John Awaludin menerangkan, alat-alat Damkar yang akan diturunkan adalah mobil pemadam 2 unit, dan apar akan dikeluarkan.

“Pelatihan ini didukung dengan semua alat yang sudah ada. Karena latihan ini kalau bisa diadakan setiap tahunnya. Kegiatan ini juga sangat penting sekali, seperti pisau yang kalau tidak rajin diasah akan tumpul,” ungkapnya.

Selain itu juga sangat penting untuk anggota yang kalau tidak menguasai pekerjaannya akan sangat membahayakan diri sendiri, rekan kerja, anggota termasuk masyarakat sekitar.

“Untuk pelatihan ini sendiri hampir diseluruh Indonesia dilaksanakan di tiap Kabupaten/Kota,” ujarnya.

Tujuan utama dilakukan pelatihan ini, kata John Awaludin, untuk menciptkan sesuai dengan program “55 AKSI ASIK” dari Bupati yang salah satunya menciptkan pegawai yang profesional.

“Selain itu arahan dari Sekda kita harus bisa kerjasama tim. Untuk item kegiatan harus inovasi, jangan monoton. Setelah satu tahun kegiatan ini selesai akan dilakukan evaluasi untuk kedepannya. Apa hasilnya yang kurang dan apa yang perlu ditambahkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut John Awaludin mengaku, kalau dilihat dari segi kebutuhan untuk mengcover 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanggamus tidak sesuai dengan SOP yang ada.

“Karena untuk jarak tempuh 15 menit itu 5 menit persiapan dan 10 menit ke lokasi kejadian itu maksimal jarak tempuh 7,5 km dengan kecepatan mobil yang terisi air yaitu 40-50 km/jam. Jadi paling tidak kami mengusulkan untuk 2 Kecamatan itu 1 pos dan berada di tengah-tengah diantara 2 Kecamatan tersebut,” pungkasnya. (Erwin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *