BANDARLAMPUNG (MDSnews) – Walikota Bandarlampung Herman HN menghadiri Pembentukan Capacity Building Mitigasi Resiko Penyerapan Air Minum Curah KPBU – SPAM PDAM Way Rilau dengan PT Adhya Tirta Lampung selaku Badan Usaha Pelaksana di Ballroom Hotel Emersia, Rabu (31/7)
Drs H AZP Gustimigo MM selaku Direktur Utama PDAM Way Rilau Kota Bandarlampung menjelaskan Bahwa Proyek KPBU SPAM kota Bandarlampung pada tahun 2020 akan selesai dibangun di delapan kecamatan yang akan melayani kecamatan Rajabasa, Labuhan Ratu, Kedaton, Way Halim, Tanjung seneng, Sukarame, Kedamaian dan Sukabumi.
Proyek Penyediaan Air minum ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Bandarlampung Dengan Badan Usaha ini akan melayani 60 Ribu sambungan rumah dengan kualitas pelayanan air siap minum, pengalirannya sendiri 24 jam dan tarif terjangkau.
Dengan memanfaatkan air minum PDAM way Rilau berarti ikut mendukung tindakan pelestarian, pengawetan, dan penghematan sumber daya air tanah serta mendukung tindakan pengendalian untuk menghindari timbulnya efek negativ pemanfaatan air tanah dan pencemaran.
Herman HN juga berharap kepada PDAM Mulai dari sekarang bagaimana cara bekerjasama antara PDAM dengan indomaret, alfa, Chandra mart untuk mempercepat masyarakat bayar dan masyarakat tidak jauh-jauh bayarnya kalo bisa semua lini harus kita kerjasama.
“Ini merupakan pelayanan masyarakat, jangan marah-marah , kita harus melayani Masyarakat dengan baik, harus ramah.
Pelayanan kita harus baik sayaa yakinn kalo pelayanan kita baik pasti pendapatan kita juga baik” kata Herman
Menurutnya Gustimigo, apabila dilihat dari data yang sudah ada target 100 sambungan per orang itu tidak terlalu sulit untuk dicapai.
“Target pertama di 2020 ini kan 20.000 sambungan dari 60.000 yang tersedia. Berarti 20.000 sambungan itu kan sama saja sepertiga, mudah-mudahan tidak sulit untuk dicapai. Iya jadi tahun 2020 targetnya baru 20.000 sambungan karena kita harus menghabiskan air yang diproduksi badan usaha sebesar 160 liter perdetik dengan menggunakan sistem pengompaan” ungkapnya
Lanjut Gustimigo untuk penyaluran air ini ada dua sistem yakni perpompaan dan sistem grafitasi tanpa pompa. Sedangkan apabila lokasi aliran itu menanjak dan jauh harus menggunakan pompa agar pelayanan bisa maksimal.
“Sampai saat ini yang sudah adakan 14.000 kemudian ditambah 3.000 sambungan yang baru untuk di 3 kecamatan Kedaton, Wayhalim, dan Rajabasa. Kalau untuk stok produksi air meskipun saat ini kita sedang kemarau, ini tidak mempengaruhi produk air,” kata dia
“Semoga proyek ini berjalan dengan lancar sehingga tidak terjadi gagal bayar karena kalau gagal bayar akan membawa dampak keuangan bagi PDAM Way Rilau Bandarlampung”ujar Gustimigo (Nuy)