Kusno : Terapkan Visi Misi Program Nawacita, Demi Kesejahteraan Masyarakat

DAERAH LAMPUNG NASIONAL Tanggamus TERBARU
Tanggamus (MDSnews) — Dana Desa Tahun 2019, yang di luncurkan pemerintah pusat dan kebupaten, merupakan, Perhatian Pemerintah Pusat terhadap pembangunan di daerah, yang semakin diperkuat, dengan adanya Dana Desa yang dibagikan ke seluruh desa di Indonesia. Dana Desa tersebut terus dioptimalkan penyerapannya, begitu pun Penggunaan Dana Desa sehingga dapat meminimalisir adanya penyelewengan.
Melalui Permen No. 16 Tahun 2018, program pemerintah Nawacitanya dapat terwujud, dengan adanya Dana Desa diharapkan supaya desa memiliki arah dan pandangan mengenai pemanfaatan Dana Desa misalnya,
Dana Desa untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
Penggunaan dana tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Desa berupa peningkatan kualitas hidup, peningkatan kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan, serta peningkatan pelayanan publik di tingkat Desa.
.
Dari asas kemanfaatan tersebut, dapat diketahui bahwa Penggunaan Dana Desa tidak hanya pada program yang bersifat pembangunan fisik saja,
melainkan juga peningkatan kualitas SDM atau Sumber Daya Manusia yang berada di pekon. Peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat pekon dan masih banyak lainnya.
Dari Anggaran Dana Desa (ADD) yang dikucurkan Pemerintah Pusat, bertujuan untuk menjadikan suatu pekon maju dan berkembang serta dapat mensejahterakan masyarakat, guna menunjang perekonomian, apa bila fasilitas pembangunan yang dibutuhkan masyarakat bertambah, tentunya membawa dampak positif bagi pekon sehingga dapat mengurangi beban serta keluhan warga masyarakat dibidang Aktivitas transportasi warga.
Pada awalnya Pekon Argopeni masih bergabung dengan Pekon lainya yaitu Pekon Sumberejo, Tegal Binangun, Sumbermulyo, Wonoharjo, Simpang Kanan, Dadapan Margoyoso, margodadi, Sidomulyo, yang pada saat itu masih satu Pekon yaitu Pekon Sumberejo yang pada saat itu dipimpin oleh Bpk. R. Gono, gabungan dari beberapa Pekon tersebut diatas  yang pada saat ini menjadi satu kecamatan yaitu Kecamatan Sumberejo.
.
pada tahun 1961 yang diprakarsai oleh Bpk Kami Tuo yaitu Bpk. Partorejo Pekon Argopeni membentuk Panitia Pemekaran Pekon, dan pada tahun 1962 Pekon Argopeni telah mekar, dan terpilihlah bapak Sakiman menjadi Kepala Pekon, dan sejak tahun itulah Pekon Argopeni mempunyai kepemimpinan sendiri dengan sejarah kepemimpinan sebagai berikut     :
.
Tahun 1962 s/d 1966, Bapak Sakiman
Tahun 1966 s/d 1974, Bapak Kasturi
Tahun 1974 s/d 1982, Bapak Wagiman
Tahun 1982 s/d 1990, Bapak Achmad.S
Tahun 1990 s/d 1998, Bapak Paino
Tahun 1998 s/d 1999, Bapak Achmad.S  ( karena sakit hanya menjabat 1 th )
Tahun 1999 s/d 2003, Bapak Subandi  (PJS)
Tahun 2003 s/d 2004, Bapak Ngadino  (PJS)
Tahun 2004 s/d 2009,  Ibu  Sariyem
Berdasarkan  cerita dari salah satu narasumber, yakni Bapak Marto, bahwa pada mulanya Desa Argopeni  merupakan daerah perkebunan Kopi bagi pada masa penjajahan Belanda, dan pada dusun II menjadi tempat tinggal para pekerja kopi yaitu orang pribumi yang sampai saat ini masih di kenal dengan sebutan Bedeng, yang sampai sekarang menjadi nama disalah satu RT di Pekon Argopeni yaitu RT IV dusun II dengan sebutan RT Bedeng.
.
Pekon Argopeni, Kecamatan Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus Lampung, dibawah kepemimpinan Kusno, sosok pemimpin yang ramah dan bijak, ketika melayani masyarakatnya, juga dikenal kreatif untuk kemajuan dan mandirinya pekon. Kakon Kusno ketika didampingi Sujarwo S. Pd., sekertaris Pekon, di kantor pekon, Jum’at (6/9/2019) mengatakan, “Pekon Argopeni mempunyai arti atau bermakna “Gunung Indah” berdiri pada tahun 1961, yang mayoritas penduduknya giat di bidang pertanian, Perternakan dan perkebunan, kini masyarakat Pekon Argopeni sudah dapat merasakan manfaat dari pembangunan dari pembangunan yang sudah di realisasikan,” ungkap Kusno.
Lanjutnya, Di tahun 2019, kami jajaran aparat pekon bersama masyarakat setempat, melaksanakan beberapa item pembangunan infrastruktur fisik yang sudah terealisasi maupun yang sedang berjalan berupa, pembangunan Talud Penahan Tanah (TPT) sepanjang 587 m, Drainase sepanjang 315 m, jalan Rabat beton sepanjang 328 m, peningkatan pembangunan Balai pelatihan 9×22 m, Gorong-gorong plat 6 unit, dan pemasangan Baja ringan untuk Gapura Pekon Argopeni. Sementara untuk pembangunan yang menjadi prioritas utama pada tahun ini adalah pembangunan Talud Penahan Tanah (TPT) sepanjang 587 m, guna menahan badan jalan yang ada dipemukiman warga,  maupun badan jalan persawahan para petani masyarakat setempat, sehingga tidak menyebabkan datangnya longsor,” ucap Kusno.
.
Dikatakan Kusno, “Pekon Argopeni yang luas wilayahnya 380 hektare, jumlah penduduk 2722 jiwa, dari 831 KK, mendapatkan Anggaran Dana Desa 2019 sebesar Rp. 822,722,000,- anggaran yang dikelola dibeberapa bidang pembangunan tersebut semua sesuai dengan peruntukannya. mengenai pembangunan yang sudah terealisasi dari tahun sebelumnya, Kusno menegaskan masyarakat sudah bisa memanfaatkannya guna melancarkan aktivitas sehari-hari untuk menunjang perekonomian warga,” tegas Kusno
.
Sementara, Katino warga masyarakat setempat menyampaikan rasa terimakasih serta apresiasi pada Kusno dan Sujarwo., sebagai kepala pekon dan sekretaris pekon yang betul betul mengalokasikan anggaran Dana Desa dengan transparansi, khususnya Penggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) di tahun ini, baik di bidang pembangunan maupun di bidang pemberdayaan, serta melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengerjaannya. Sehingga masyarakat Pekon argopeni, merasa terbantu dan  bisa merasakan manfaat  pembangunan yang sudah direalisasi,”pungkas Katino.
Laporan.    Nanda, Ropianto.
Editor.        Bulloh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *