Bandar Lampung (MDSnews)— Penghargaan yang diberikan kepada jajaran Tekab 308 Sat Reskrim Polres Tanggamus melalui Kasat Reskrim Tanggamus AKP Edi Qorinas SH, oleh Bupati Tanggamus yang diserahkan langsun Wabup Tanggamus Hi. AM Safi’i, Selasa (17/9/19).
Mendapatkan apresiasi dari (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong, Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan XXIII. Mantan Kapolda Lampung 

Brigjen Pol (P) Edward Syah Pernong, SH, MH, juga dikenal dan dibesarkan di dunia reserse. Tak heran, dia mengapresiasi kinerja Edi Qorinas dan jajaran reserse di Lampung khususnya untuk terus berbuat terbaik bagi masyarakat.
Pun Edward–sapaan akrabnya, juga mengapresiasi jajaran Pemkab Tanggamus dalam hal ini Bupati Dewi Handajani yang peduli dengan kinerja kepolisian bahkan memberikan penghargaan kepada kepolisian, sebagai motivasi yang layak di terima oleh jajaran reserse polres Tanggamus, atas kerja kerasnya menciptakan keamanan.
“Edi Qorinas merupakan reserse yang memulai karier dari bawah betul. Mulai dari Resmob, Densus 88, dan banyak bergulat di kejahatan-kejahatan kekerasan. Salah satu yang menjadi rujukan keberhasilan seorang reserse adalah tentu dia memiliki jaringan. Dengan kondisi saat ini, reserse harus punya kemampuan IT (Teknologi Informasi), harus bisa mengakses instrumen-instrumen mengidentifikasi baik terhadap personal maupun keberadaannya. Tapi yang sangat penting sebenarnya adalah intuisi,”jelas Pun Edward, Selasa (17/9/19).

“Reserse itu kelebihan antara satu dengan yang lain adalah intuisinya. Dan itu baru akan kelihatan saat menghadapi case (kasus) di lapangan. Saat itu kelihatan orang itu punya intuisi dan punya kematangan dalam jam terbang. Dia bukan cuma mengecek kemudian memerintah. Tapi memegang peran sentral dalam pengungkapan.
Dia tahu kritikal-kritikal poin dan titik-titik sentral yang harus dikembangkan untuk mengarah kepada hal yang terkait pada pengungkapan. Edi Qorinas ini punya kemampuan itu. Pembinaan jaringannya bagus. Tapi terutama dia punya kemampuan anggotanya untuk tetap semangat. Ini hal yang sangat menentukan,”tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, membuat semangat adalah hal yang sangat penting. “Karena pada titik-titik terakhir saat pengungkapan kadang menjadi kendur. Maka pada saat itu ada titik balik yaitu mulai adanya kejenuhan, putus asa atau pembenaran terhadap diri sendiri. Misalnya sudah beberapa hari capek, nanti kita koordinasi lagi. Kita cek-cek lagi melalui cepu-cepu (informan) yang sudah kita lepas. Itu sebenarnya adalah membenarkan diri kita untuk kita berhenti.
.
Tetapi mereka yang punya semangat yang tinggi, mereka tidak akan pernah berhenti. Ketika kepuasan itu akan hadir saat pengungkapan. Jadi kenapa reserse itu begitu mencintai profesinya karena ‘orgasmenya’ reserse itu saat adanya pengungkapan. Beda di tempat lain yang tidak ada hal tersebut. Profesi yang punya ‘orgasme’ itu hanya ada di reserse. Itu pada saat titik terungkap hilang semua kecapekan, kesusahan semuanya hilang tergantikan dengan kepuasan. Itu profesi reserse,”ucapnya.
.
“Beberapa hal terkait pengungkapan, kejadian mempunyai perbedaan. Setiap masalah ada penanganan sendiri setiap kasus. Sehingga diperlukan jam terbang. Kematangan seseorang itu dilihat dari jam terbangnya. Kemauannya, keberaniannya, untuk berkorban, kemampuan me-manage, kemampuan memotivasi, kemampuan menyemangati dan kemampuan terjun bersama-sama ini seroang pemimpin harus berkolaborasi di lapangan maupun juga saat diskusi-diskusi.
.
Tidak ada kejahatan yang sempurna, tidak ada kejahatan yang tidak meninggalkan bekas. Tidak ada gelap dibawah matahari. Saya kira hanya tiga hal itu. Yang selalu menjadi tumpuan reserse hingga reserse itu selalu punya semangat untuk mengungkap sesuatu. Mengungkap, mengidentifikasi dan menyergap,”paparnya.
.
“Saya apresiasi dan ucapkan selamat kepada Adinda Edi Qorinas yang telah dilihat keberhasilan-keberhasilannya oleh pemerintah Tanggamus. Rupanya pemkab Tanggamus ini saya lihat punya naluri dan kepedulian terhadap yang mendukung proses pembangunan misalnya kepolisian, penegak teritorial seperti TNI. Ini punya kontribusi besar terhadap akselerasi pembangunan karena kondisi masyarakat terkondisi, keamanan terjaga, solidaritas masyarakat tercapai dengan baik, kesetiakawanan dan kohesivitas sosial dan semua bergerak dalam gerak bersama untuk menyambut dan ikut mendukung pembangunan.
.
Saya sampaikan apresiasi dan selamat untuk Bupati Tanggamus Ibu Dewi Handajani yang sudah peka menangkap prestasi dan jerih payah mitranya dan memberikan empati dengan sebuah penghargaan. Hal ini saya lihat belum ada kecuali gubernur yang lalu Ridho Ficardo pernah memberikan penghargaan.
.
Kalau bupati sepertinya baru Ibu Dewi ini. Mudah-mudahan penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berprestasi untuk terus apa yang sudah didapat dan menambah semangat untuk meningkatkan kinerja penegak hukum untuk menjaga keamanan masyarakat,” pungkasnya
Laporan. Rilis Edi
Editor. Bulloh