Tanggamus, (MDSnews) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Agung, Tanggamus melaksanakan kegiatan Teleconference bersama dengan Dirjen Pemasyarakatan RI dan seluruh Lapas dan Rutan yang ada di Indonesia, yang bertempat di ruang penjagaan. Kamis (19/9/2019).
Kegiatan ini juga berkoordinasi dengan Dinas kesehatan Tanggamus melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kota Agung Barat. untuk pemeriksaan Hepatitis A, B dan C atau Desiminasi kepada seluruh jajaran pegawai lapas setempat.
Kalapas Kelas IIB Kota Agung, Sohibur Rachman menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Lapas dan Rutan yang ada di Indonesia. Dimana kegiatan ini tentunya sangat penting untuk mengetahui status kesehatan para petugas Lapas , apakah positif atau negative dari Hepatitis A, B atau C.
“Hari ini juga kita melaksanakan teleconference bersama dengan Dirjen Pemasyarakatan RI. Kegiatan ini juga untuk memperingati hari Hepatitis sedunia, oleh karenanya Dirjen Pemasyarakatan dan menyerukan untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan hepatitis ini diseluruh UPT Lapas dan Rutan yang ada di Indonesia,” kata Sohibur.
Kegiatan hari ini, lanjut Sohibur, difokuskan pada pemeriksaan petugas dengan jumlah 60 orang. Dan untuk kegiatan dibulan selanjutnya akan difokuskan pada pemeriksaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) 425 orang.”Dan kegiatan ini bukan hanya pertama kalinya dilakukan, akan tetapi disetiap tahunnya selalu di laksanakan, guna memastikan status kesehatan baik petugas dan WBP yang ada di Lapas Kota Agung” Ucap Kalapas.
Sementara itu, Bidan Mahmuda petugas Pelaksana Program Penyakit Menular (P2) dari Puskesmas Kota Agung Barat mengatakan, hepatitis sendiri merupakan penyakit menular yang berbahaya yang penularannya bisa melalui darah, keringat dan hubungan intim. Namun penularan yang spesifikasi melalui darah dan keringat, Hepatitis ini sendiri, terdapat tiga jenis. Yakni Hepatitis jenis A, B dan C. Dimana dari ketiga tersebut, Hepatitis B dan C merupakan yang terparah. Untuk gejala nya sendiri memang tidak terlihat diawal hanya bisa diketahui dengan cara pengambilan sample darah, dari sana bisa diketahui apakah terjangkit penyakit menular ini atau tidak.
“Sementara untuk Hepatitis C atau yang sudah dalam katagori stadium lanjut. Bisa dilihat ciri ciri secara fisik yakni berupa bola mata berwarna kuning, perut membesar dan kulit menjadi kuning. Nah jika sudah teridentifikasi positif, maka akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit (RS) dengan dokter specialis. Dan untuk obat sendiri, saat ini memang sudah ada jadi jangan takut untuk memeriksakan diri untuk pencegahan dan penyembuhan,” terangnya.
Sementara di tempat berbeda, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami menyamapaikan dalam Teleconferencenya “Hapannya kami dengan temen temen kami yang tergabung melalui teleconference untuk menjadikan perhatian dan juga meningkatkan kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan dengan mitra kerja lainnya yang sepaham untuk menurunkan Revalensi hepatitis C atau yang sekarang sama sama kita tau kalau bapak Presiden Republik Indonesia sasaran program bilau 5 tahun kedepan salah satu nya meningkatkan derajat kesehatan pemberdayaan manusia yang satu satunya akses termahal adalah manusia” ucap Sri Puguh Budi Utami, dalam sambutannya pada acara diseminasi hepatitis C di Graha Saharjo, Ditjen PAS, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019). (Erwin)