Kapekon Se-Kecamatan Sumber Rejo Ajak Awak Media Berdialok 

DAERAH LAMPUNG NASIONAL TERBARU
Tanggamus (MDSnews) – Berdasarkan laporan para kepala Pekon dan aparatur pekon se-kecamatan Sumberrejo Kabupaten Tanggamus, Lampung,  mengaku merasa resah dan tak betah berada di kantor Pekon karena sering didatangi sekelompok orang yang mengaku-ngaku sebagai wartawan dan anggota sebuah lembaga swadaya mayarakat (LSM),
Keresahan dan tidak betahnya kepala Pekon, terjadi sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, berbagai persoalan tersebut berdampak pada kinerja para aparatur Pekon merasa terganggu, persoalannya banyak oknum yang mengaku ngaku, LSM dan Wartawan mendatangi pekon pekon, apalagi ketika di ketahui ada pencairan dana desa, oknum tersebut datang dengan berbagai alasan, ada yang cuma silaturrahmi, ada juga yang mau konfirmasi, ada juga yang beralasan menagih koran, sementara korannya saja satu pun tak ada, pokoknya berbagai alasan mereka ingin ketemu, mirisnya, oknum oknum tersebut dinilai sangat meresahkan pihak aparatur pekon,  jika tidak menemukan di kantor pekon, biasanya langsung mendatangi rumah kepala Pekon. “Mereka biasanya datang ke rumah dan menggertak orang yang ada di rumah. bahkan berprilaku seperti penagih hutang yang berujung intimidasi dan pengancaman.
“Mereka tidak sendiri, selalu datang rombongan dan mencari-cari kesalahan yang tidak perlu,” ujar perwakilan Kepala Pekon, serentak menimpali puluhan kepala pekon yang ikut dalam dialok tersebut, “Benar, Pak,” hal tersebut terucap saat menggelar silaturrahmi sekaligus berdialok Keterbukaan Informasi tentang Publik bersama Awak Media di kediaman Puguh Hariyanto Pekon Dadapan, Jumat (20/9/19) sekira pukul 15,30, WIB.
Perwakilan Kakon meminta, bagai mana solusi agar praktek kerapnya kedatangan wartawan dan LSM tidak jelas itu bisa dihentikan. “Supaya kami bisa bekerja dan melayani warga dengan tenang,”ucap perwakilan kapekon, Silaturrahmi yang di kemas dengan cara berdialog dipandu oleh Ketua APDESI Kecamatan Sumberrejo Puguh Hariyanto, dihadiri Kepala Pekon se-kecamatan Sumberrejo.
Menanggapi keluhan para kepala Pekon,
Kesempatan tersebut mantan Ketua PWI Kabupaten Tanggamus yang juga Pendiri Forum Wartawan Kompeten, Hasbulloh,ZS, sebelum menanggapi persoalan persoalan yang lagi marak di kecamatan Sumberrejo, terlebih dahulu dimulai  dengan memperkenalkan diri bahwa saat ini beliau bekerja di PT Medinas Jaya Perkasa, Medinas Group, sebagai Pimpinan Perusahaan (Pimprus), di dampingi beberapa wartawan yang sudah jenjang, Standar Wartawan Kompeten dari berbagai media cetak, TV dan Online.
Dia mengaku sangat prihatin adanya oknum wartawan yang turun ke pekon-pekon yang di nilai meresahkan aparatur Pekon dan kepala pekon, bahkan datang dari luar daerah Tanggamus. Biasanya oknum wartawan itu dengan berbagai modus mencari kesalah demi keuntungan pribadi dengan menjual organisasi dan media media untuk menakut-nakuti para kepala pekon.
“Apalagi disaat ada momen pencairan anggaran Dana Desa, maka dipastikan banyak bermunculan oknum yang mengaku wartawan dari berbagai lembaga dan yang banyak dari luar daerah,”ucapnya.
Hasbulloh, menghimbau kepada kepala pekon jika kedatangan wartawan maka hadapi lah dan jangan takut, hadapi saja dengan sopan santu. Namun lebih dulu tanyakan indentitasnya, baik asal media maupun organisasi lembaganya.
“Jika sudah jelas keberadaannya maka layani dengan baik kebutuhan wartawan tersebut. Biasanya mereka mencari data dan informasi. Jadi jangan alergi dulu dengan wartawan,Tapi, kalau dalam pembicaraan kemudian terjadi unsur pengancaman, Intimidasi, pemerasan, laporkan saja ke polisi,” ujar Bang loh panggilan akrap.
Lanjut Hasbulloh, wartawan yang profesional, baik dari media cetak, televisi, radio dan portal berita, bekerja  sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Wartawan yang profesional juga  mentaati Kode Etik Jurnalistik, tunduk patuh pada dewan Pers bagi yang sudah kompeten, karena data merekat sudah ada di dewan Pers.
.
Sambung, Pendiri Forum Wartawan Kompeten ini, meminta dengan tegas kepada, kepala pekon agar segera melaporkan jika ada Wartawan Kompeten yang melakukan hal yang di luar ranah profesi pers, seperti intimidasi, pengancaman dan pemerasan kepada kepala pekon.”Catat namanya, laporkan ke saya, nanti akan saya tindak lanjut,” tegasnya.
.
Dijelaskan juga terkait keberadaan Ormas (LSM) yang resmi itu diatur oleh Undang-Undang yang berlaku dan terdaftar di Kesbangpol.
Ormas (LSM) yang resmi banyak menginduk di pusat maka yang berhak mengeluarkan izin operasionalnya yakni Kementrian Hukum dan HAM dan Kemendagri Republik Indonesia, hingga resmi terdaftar. “Kemudian secara resmi terdata dan terdaftar pada Kesbangpol, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten masing-masing,” jelasnya.
.
Dijelaskan juga, Ormas (LSM) yang resmi pasti mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta mempunyai spesifikasi fungsi yang berbeda-beda.
.
“Hasbulloh juga menyarankan kepada para kepala pekon jika kedatangan tamu yang mengaku dari Ormas (LSM), maka kepala Pekon berhak menanyakan indentitasnya terlebih dulu juga menangani bidang apa.
.
Sebab sekarang ini banyak oknum yang mengaku-ngaku Ormas (LSM) yang turun ke pekon-pekon yang muaranya mencari-cari cari kesalahan juga. “Maka ormas ( LSM) semacam itulah yang dikatakan oknum,” ungkapnya.
.
Dia meminta kepada kepala pekon agar jangan takut menghadapi ormas (LSM) sepanjang dalam menjalankan segala programnya sesuai dengan juklak juknis dan tidak menyimpang dari ketentuan.
“Jangan takut, hadapi saja selagi kita benar,” ajak Hasbulloh.
Laporan.  A. Sentosa.
Editor.      Nanda Trijaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *