Tulang Bawang Barat (MDSnews) – Pamerkan keunikan cara menanam padi terapung Hasil karya seni Pemerintah kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) melalui Dinas pemberdayaan masyarakat dan Tiyuh Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG), Tingkat Nasional di Bengkulu.
Dikatakan,Ashari, S.P. Kasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Tiyuh Dinas pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh. Sebagai Penggagas program sistem cara menanam Padi Terapung,”Langkah-langkah bercocok tanam padi terapung yaitu pembuatan rakit apung, penyediaan bibit, penanaman, pemelihara, panen dan pasca penen itu saya kita pamerkan di even Teknologi Tepat Guna (TTG), Tingkat Nasional di Bengkulu pada minggu 22 september 2019.selama dua hari,” Terang Ashari.S.P. saat di hubungi SKHmedinaslampung melalui telpon selulernya pada senin (23/9/2019).sekira pukul 14:00:WIB.
Lebih jauh dikatakan, Ashari, S.P. dalam even tersebut kita mempraktekkan memberikan arahan bagai mana cara Pembuatan rakit apung dengan membuat petakan dari bambu dengan ukuran 115 cm x 6 m. Pada bagian bawah rakit di pasang dengan plastik sebagai pembatas air dan juga untuk menampung air tempat bercocok tanam padi terapung. Dan Penyedian untuk bercocok tanam padi dilakukan dengan penanaman padi dalam pot bekas air meneral atau sejenisnya sampai dengan 10 hari setelah tanam (HST). Media tanam yang di gunakan yakni dengan campuran tanah dengan pupuk Kandang .”papar Ashari.S.P.
Ashari,S.P. juga menjelaskan cara-cara sebagai berikut,” yang kita jelaskan pada even tersebut, cara Penanaman padi terapung keatas rakit apung dilakukan setelah padi berumuran -+ 10 hari setelah tanaman (HST) dengan di letakan pada lubang pada bambu yang telah tersusun pada rakit bambu, dan dalam Pemelihara padi terapung pada prinsipnya sama seperti penanaman padi pada umumnya. Hanya saja kita tidak melakukan penyiangan atau pembuangan gulma, pengendalian hama penyakit sesuai dengan kondisi tanaman, pemberian pupuk di berikan dengan pupuk cair. Dan cara saat Panen dilakukan apapila umur dan kondisi padi telah siap panen panen dilakukan dengan cara mencabut pot pada rakit apung, penanganan pasca panen di lakukan sesuai dengan umumnya.”Tutur Ashari.S.P.
Alhamdulillah Berkat gagasan program padi terapung , di even Teknologi Tepat Guna (TTG), Tingkat Nasional di Bengkulu. disana mendapatkan respon positif,
banyak masyarakat petani yang mau memulai uji coba, karena Padi terapung ini sangat bermanfaat tentunya dapat di jadikan salah satu alternatif untuk mengatasi lahan sawah, Menambah daya guna lahan perairan sehingga lebih berdaya guna, memiliki prospek tempat wisata, dapat menjadikan metode tempat pengendalian dampak banjir terhadap tanaman padi, dapat di jadilan salah satu langkah untuk konservasi daerah bekas galian atau tambang lainnya, dapat beroprasi 4 (empat) kali musim dalam kurun waktu satu tahun.”pungkasnya. (Tbb-Arpani /Sapriyadi).