Pringsewu (MDSnews) — Dalam rangka bersih desa, sekaligus memperingati hari jadi yang ke-84, Pekon Way Ngison, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, gelar wayang kulit semalam suntuk dengan lakon yang menceritakan kisah Semar Bangun Kayangan yang diceritakan Tamrin selaku dalang pada acara yang diselenggarakan di lapangan Way Ngison, Sabtu malam, (28/9/2019).
Hengki Alwi kepala Pekon Way Ngison, mengatakan, “digelarnya pagelaran wayang kulit yang bertema “Dengan Semangat Gotong Royong dan Kebersamaan, Mari Kita Jalin Persatuan dan Kesatuan Demi Mewujudkan Masyarakat yang Agamis, Harmonis, Maju dan Sejahtera” pada malam ini, merupakan bagian yang ikut serta berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan sebagai wujud kecintaan terhadap keberadaan suku, adat, seni dan budaya yang ada di Pekon Way Ngison khususnya.

Kami berharap keharmonisan kerukunan dan
kebersamaan masyarakat terjalin dengan erat dan penuh rasa persaudaraan dapat terus terpelihara, sehingga kerukunan dan kebersamaan ini adalah salah satu modal penting bagi kita untuk membangun Pekon Way Ngison yang lebih maju dan mandiri. Pagelaran wayang kulit pada malam hari ini juga diselenggarakan untuk mengedukasikan sekaligus memperkenalkan kesenian wayang kepada generasi muda, supaya kegiatan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Pekon untuk terus berupaya membangkitkan kembali kepedulian terhadap masyarakat, khususnya para generasi muda yang nantinya akan melanjutkan kesenian budaya wayang,” ucap Hengki.

Hengki juga menyampaikan kepada seluruh elemen masyarakat, “supaya dapat terus bersinergi, bahu membahu serta berkesinambungan dalam semua kegiatan yang sifatnya bisa membangun kemajuan pekon, baik dibidang pembangunan maupun program lainnya demi kesejahteraan masyarakat khususnya,” paparnya.
.
Bahrudin Camat Pagelaran jiga mengatakan, “Bersih Desa, Pekon atau juga sering disebut Sedekah Bumi merupakan budaya lokal yang perlu terus dilestarikan untuk kesadaran ekologis manusia agar paham dengan alam dan manusia yang secara sadar peduli dengan keadaan.

Dari seluruh kegiatan yang ada, yang paling menarik adalah, masyarakat dahulu begitu menghargai dalam hal ini, terbukti dengan adanya ritual bersih desa dan sampai sekarang
tetap dilestarikan, sebagai bentuk atau wujud penghormatan manusia terhadap alam, serta sebagai wujud untuk mempersatukan seluruh masyarakat dalam satu wadah yang di anggap sakral ini untuk bersatu memanjatkan doa dan rasa syukur atas limpahan rahmat dan rezeki kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka dari itu kami selaku Kepemerintahan Kecamatan Pagelaran berharap kepada seluruh lapisan masyarakat setempat supaya dapat terus menjaga kelestarian seni, adat dan budaya yang kita miliki,” pungkasnya.
.
Acara dihadiri, Bahrudin Camat Pagelaran, Babinsa pekon setempat, Babinkamtibmas pekon setempat, Hengki Alwi kepala pekon beserta aparatur pekon, kepala pekon se Kecamatan Pagelaran atau yang mewakili, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda karang taruna, dan masyarakat setempat.
Laporan. Nanda Trijaya, Syarif.