BANDAR LAMPUNG (MDSNews) – Belum rapung 100% proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pengembangan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) dengan anggaran sebesar Rp 1,26 Triliun yang dikerjakan oleh PT Adhya Tirta Lampung menelan korban. Sebuah mobil dum truk bermuatan pasir amblas diatas coran yang baru rampung digarap oleh perusahaan pemenang proyek bernilai fantastis ini. kejadian tersebut terjadi di Jl Pramuka. Senin (30/9).
Amblasnya trotoar tersebut diduga kuat karena pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi. Hal tersebut disampaikan salah satu warga yang membantu pembongkaran muatan pasir yang berada dalam mobil. Andi mengatakan bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali, sudah ada tiga mobil yang menjadi korban.
” Ini bujakan yang pertama yang, udah tiga kali, yang kemaren itu mobil Grand (air minum kemasan) juga ambal depan Indomart pramuka,” katanya saat ditemui dilokasi.
Sementara salah seorang pegawas pekerjaan Dian mengatakan bahwa pihaknya tidak tau pasti penyebab amblasnya mobil-mobil di sekitar pramuka.
” Kalo soal amblesnya nggak tau juga mbak, tapi yang jelas kalo soal spek pasti sesuai mbak kita pake besi 6,” katanya.
Dirinya juga mengatakan bahwa dirinya berasal dari PT Bangun Cipta Kontraktor yang melakukan pekerjaan pembangunan tersebut.
” Benar yang menang dan tanda tangan kontrak PT Adhya Tirta Lampung, tapi yang ngerjain PT Bangun Cipta Kontraktor kantornya deket bandara Raden Intan, bukan dijual si, aku juga nggak paham mbak kalo kantor ATL,” katanya.
Kuat dugaan bahwa pekerjaan tersebut menjadi ajang bancakan.Hal tersebut terlihat dari besi yang digunakan untuk mengecor lobang galian pipa yang telah terpasang. Bela (46) warga Jl. Pramuka mengatakan, bahwa besi yang digunakan sangat kecil dan menggunakan triplek, bukan papan.
” Lebih lah besar kail pancing gw dari batang besi itu,” katanya saaat ditemui, Rabu (18/9).
Dirinya mengatakan bahwa sangat menyayangkan proyek triliunan namun hasilnya alakadarnya.
” Ini sudah jelas banyak permainan, coba dulu pihak berwajib priksa semua pihak yang terlibat,” tambahnya.
Diketahui bahwa Proyek SPAM Kota Bandar Lampung merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang bertumpu pada kolaborasi sinergis antara Kementerian PUPR dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pemerintah Kota Bandar Lampung, PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung, dan PTDirektur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau AZP Gustimego bungkam terkait dugaan kejahatan yang terjadi pada penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT.PII).
Sementara pihak perusahaan belum dapat dikonfirmasi. (TIM)