Darmanto :  Buktikan Visi Misi  Melalui Pemerataan Pembangunan

DAERAH LAMPUNG NASIONAL Pringsewu TERBARU
Pringsewu (MDSnews) —Pekon Padang Rejo,  merupakan Pekon yang di mekarkan dari Pekon Patoman, pada waktu itu, Pekon ini sebelumnya bernama pekon Kiyoman, dari kesepakatan musyawarah masyarakat kemudian dilakukan pemekaran pada Tahun 2011. 
.
Dari hasil penulusuran,v Pekon Padang Rejo, sebelumnya  merupakan hutan belantara, oleh masyarakat Tulung Agung, Kecamatan Gading Rejo, yang mayoritas penduduknya pendatang dari pulau jawa, merintis membuk hutan tersebut pada tahun 1913. Sementara yang pertama kali menjadi kepala dusun pada saat itu Ali Munadi, dari tahun ke tahun Pekon tersebut sudah mulai berkembang dan sudah tertata rapih, seiring dengan kemajuan, pekon Padang Rejo, pada tahun 2011,  dipimpin oleh Tukiman sampai pada tahun 2017, dan pada tahun 2018 hingga 2024 dipimpin Darmanto selaku kepala pekon.
Darmanto, kepala Pekon Padang Rejo,Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, yang dilantik pada tahun 2018 silam benar-benar mengemban amanat masyarakat hal ini sesuai janji politiknya saat kampanye pilkakon, yakni, visi misinya dalam membangun Pekon. Dari hasil pantauan dilapangan terkait pembangunan yang sudah di alokasikan pada tahap 1 dan tahap 2 terealisasi sangat transparan dan akuntabel, pasalnya hampir sebagian masyarakat Pekon mengapresiasi kinerjanya.
Darmanto memang dikenal masyarakatnya, sosok pemimpin yang Santun, tegas dan bijak dalam mengambil suatu keputusan, baik di kepemerintahan pekon maupun di bidang pelayanan masyarakat Pekon Padang Rejo, didampingi Ahmad sekretaris pekon, mengatakan, terkait pengalokasian pembangunan yang sudah direalisasi. “Pekon Padang Rejo yang Luas wilayahnya 76,25 hektare, dengan jumlah penduduk 1350 jiwa, dari 357 KK, mendapatkan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2019 sebesar Rp. 846,829,000,- kami realisasikan sesuai dengan harapan masyarakat, adapun pembangunan yang sudah terealisasi pada tahap 1 dan tahap 2 berupa, pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) dengan ukuran 8×14 m di dusun 1, Gardu Pos Ronda di Dusun 1 dengan ukuran 2,5×2,5 m. Drainase 5 titik di Dusun 1, 2 dan di Dusun 3 sepanjang 653 m. 3 unit Gorong-gorong dengan ukuran 0,50×0,50×5 m. di kantor pekon setempat, Rabu (1/10/2019)
Dan untuk pembangunan yang akan direalisasikan pada tahap 3 yakni, melanjutkan pembangunan 2 unit Gardu Pos Ronda di Dusun 2 dan di Dusun 3,  jalan Rabat beton sepanjang 250 m di Dusun 3, Talud Penahan Tanah (TPT) sepanjang 633 m di Dusun 1, 2 dan di Dusun 3. Pemerataan pembangunan yang kami realisasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Pekon Padang Rejo guna melancarkan jalannya akses serta aktivitas sehari-hari dalam menunjang ekonomi keluarga.
Sementara pembangunan yang menjadi prioritas pada tahun ini adalah pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) dengan ukuran 8×14 m di Dusun 1, supaya masyarakat bisa memanfaatkan pembangunan tersebut dalam melaksanakan kegiatan disegala bidang yang sifatnya bisa memajukan kearipan lokal, budaya, dan olah raga.
.
Dikatakan Pembangunan yang menjadi prioritas pada tahun berikutnya adalah, pembangunan Jalan Rabat beton sepanjang 200 m di Dusun 2. serta peningkatan badan jalan menuju ke arah makam, dan arah lokasi pertanian dan perkebunan yang berada di Dusun 3 sepanjang 650 m, beralasan untuk mempermudah aktivitas warga yang mengangkut hasil bumi di sektor persawahan dan perkebunan,” ucapnya.
.
Lanjut Darmanto juga menyampaikan harapannya kepada seluruh lapisan masyarakat Padang Rejo, “kiranya bisa menjaga serta merawatnya, lantaran pembangunan yang sudah menjadi salah satu aset penting bagi kita bersama, kini masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya dalam melancarkan akses serta aktivitas sehari-hari guna menunjang perekonomian,” harap Darmanto.
.
Margono Kaur perencanaan didampingi Candra Saputra warga masyarakat, “sangat mengapresiasi kinerja dari aparatur pekon yang telah merealisasikan pembangunan secara merata disetiap dusun yang ada di Pekon Padang Rejo. Begitu juga dengan Candra mengapresiasi kinerja Darmanto kepala Pekon Padang Rejo, menurut Candra, Darmanto  cukup transparansi dalam menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) pada tahap 1 dan tahap 2, sehingga masyarakat setiap dusun dapat merasakan manfaat dari pembangunan tersebut, bahkan dalam proses pengerjaan pembangunan, memberdayakan masyarakat Pekon, sehingga masyarakat dapat menambah penghasilan dari pengerjaan tersebut,” tutur Candra.
Laporan.   Nanda Trijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *