Tulang Bawang Barat (MDSnews) – Sekitar 2000 lebih masyarakat di kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) provinsi lampung,” untuk menyambut
Kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo saat peresmian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Terbanggi Besar – Pematang Panggang pada rest area KM 215 tanggal 10 Oktober 2019 di Kecamatan Way Kenanga
Kabupaten Tubaba.
Dikatakan sekretaris daerah (Sekdakab)Tubaba Herwan Sahri, SH.,M.Ap melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Eri Budi Santoso, pemerintah daerah akan mengundang masyarakat Tubaba untuk ikut hadir dalam peresmian Jalan Tol yang akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia bapak Ir.joko widodo. Terang Eri budi sontoso, saat dijumpai SKH medinaslampung pada rabu (2/10/2019)
Lebih jauh diterangkan, Eri Budi santoso,” Saat Peresmian JTTS itu nanti, kita sudah mempersiapkan segala hal yang perlu dilakukan, salah satunya kita akan menghadirkan masyarakat Tubaba yang berjumlah sekitar 2000 masyarakat untuk bersama-sama menyaksikan Presiden Jokowi meresmikan JTTS ruas jalan Terbanggi Besar – Pematang Panggang yang melintasi Kabupaten Tulang Bawang Barat.” Kata Eri Budi Santoso.
Eri Budi santoso, menambahkan,” bahwa Pemkab Tubaba akan menyediakan sekitar 35 Unit mobil Bus sebagai transportasi untuk angkutan masyarakat Tubaba menuju lokasi peresmian.
“Masyarakat yang mendapat undangan untuk hadir dalam acara itu akan berkumpul di kantor Pemkab Tubaba terlebih dahulu, lalu berangkat ke lokasi peresmian bersama-sama Pejabat Pemkab Tubaba. Hingga saat ini sudah terjadwalkan, dan peresmian itu akan langsung dilakukan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo.” ungkapnya
Lanjut Eri budi santoso,” menyatakan, ketatnya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengawalan Presiden saat dilokasi kegiatan, menjadi suatu hal penting dan harus juga dipahami oleh masyarakat setempat, bahwa tidak bisa sembarangan untuk melakukan sesuatu hal dengan bebas. Bila pengamanan Presiden dilonggarkan, Paspampres akan merasa cemas, sebab kehadiran Presiden Jokowi adalah simbol kepala negara.
“Artinya kita harus memahami juga standar pengamanan presiden saat di lokasi, untuk itu siapapun yang hadir harus menyesuaikan situasi dan kondisi, sehingga mewajibkan menggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol tertentu, berikut juga yang diundang. Termasuk awak media pun akan menggunakan simbol yang diberikan, sebab semua diatur oleh tim kepresidenan” pungkasnya (Tbb-Sapriyadi)