Pesawaran, (MDSnews) – Komisi I DPRD Kabupaten Pesawaran akan memanggil Komisioner Bawaslu Kabupaten Pesawaran Terkait Dugaan Nepotisme pada rekrutmen Panwascam Se Kabupaten Pesawaran beberapa waktu lalu.
“Kita akan segera panggil pihak Bawaslu terkait ini, akan kita mintai keterangan terkait prosedur perekrutan Panwascam dan hal lain yang terkait,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pesawaran, Yusak, Kamis (26/12).
Ditambahkan, jika tes wawancara porsinya lebih besar, indikator kelulusan menjadi tidak jelas, pihaknya akan menanyakan secara langsung terkait nilai dan regulasi tes.
“Maaf ini, jika tes wawancara yang menentukan, bisa saja faktor suka atau tidak suka, jadi kita mau tanya untuk meminta klarifikasi pihak Bawaslu, tahapan itu kita mau tau dulu, kalau begitu untuk apa ada tes CAT,” tambahnya.
“Kaitan dengan dugaan nepotisme perekrutan, sah sah saja saudara jika benar benar masuk, makanya nanti setelah dipanggil kita akan selidiki semua,” timpalnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah peserta tes Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) menduga adanya praktik nepotisme dalam perekrutan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat.
Seperti kata Fakhrurrozi, seorang peserta calon Panwascam kepada Medinas Lampung, Selasa (24/12).
“Saya ikut tes calon Panwascam di Kecamatan Way Lima. Saat dilakukan tes CAT (Computer Assisted Test) nilai saya berada di peringkat tiga, namun dari peringkat satu sampai tiga nilai terbesar CAT tidak ada yang lulus,” ujarnya melalui sambungan telepon selulernya.
Ia menambahkan, dirinya bersama rekan-rekan yang tidak lulus mengaku bingung karena pada tes awal nilainya di atas peserta lain namun dinyatakan tidak lulus.
“Yang lulus malah nilai CAT hanya 49, 46 bahkan ada yang hanya 34. Sedangkan saya nilainya 56. Rekan saya yang lain bahkan ada yang mencapai 61,” tambahnya.
“Alasannya adalah tes wawancara. Jadi tes CAT sama saja sia sia. Saya juga bertanya tanya, yang lulus kok ada yang paman dan keponakan,” timpalnya.
Ditempat lain, seorang sumber mengatakan, banyak terdapat kejanggalan. Terlebih ada yang memiliki hubungan keluarga dengan komisioner Bawaslu dinyatakan lulus.
“Di Padang cermin lebih parah lagi. Yang terpilih kan masih yang lama karena ada ikatan saudara dengan komisioner Bawaslu. Ada juga dibeberapa kecamatan lain,” ungkap sumber media ini.
“Ya kalau masih ada kaitan saudara masih lulus, di Kecamatan Gedongtataan juga ada,” tukasnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi SDM Bawaslu Pesawaran Ali Nurdin saat dikonfirmasi menampik tudingan tersebut. Ia menyebutkan bahwa apa yang dilakukan sudah sesuai regulasi.
“Indikatornya banyak bang. Di antaranya pemahaman tentang regulasi, muatan lokal dan latar belakang. Ada poin 30 persen dari nilai CAT,” tukasnya.
“Itu semua merupakan hasil pleno keputusan tertinggi dari semua, apa yang diputuskan Bawaslu menurut kelima pimpinan karena hasil wawancaranya bagus,” tutup Ali.
Sedangkan Ketua Bawaslu Pesawaran, Ryan Arnando saat ditelepon tidak mengangkat meski telpon dalam keadaan aktif dan dihubungi via WhatsApp juga tidak membalas. (Ran/Ram)