Meninggalnya Siswa Saat Ekskul, Praktisi Hukum Awalindo Kritisi Pihak SDN 1 Abung Jayo

HOME HUKUM & KRIMINAL Lampung Utara TERBARU

Lampung Utara (MDSnews)–Atas meningal nya siswa klas IV Sekolah Dasa (SD) Ahmad Afda Annur yang mana tewas tenggelam di Kolam Renang Lembah Bambu Kuning di Desa Abung Jayo Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dalam kegiatan ekstrakulikuler dari sekolah Sabtu pagi, 18/1. (20/1/2020)

Membuat sebagian besar masarakat Lampura turut belasungkawa. Beredar nya berita di Media Online terkait peristiwa tersebut, Advokasi Hukum dari Awalindo Lampung Utara, Samsi Eka Putra.SH. Angkat bicara. “Banyaknya pemberitaan di media online salah satunya media (MDSnews) adanya peristiwa siswa SD yang meninggal di Kolam Renang Lembah Bambu Kuning itu tentunya sangat memprihatinkan, Kejadian yang begitu memilukan terutama kepada keluarga korban.

Kami segenap crew LBH Awalindo mengucapkan turut berduka cita-belasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga korban, ujar Samsi kepada Media MDSnews

Ditegaskan Samsi, di dalam hal ini tentu tidak luput dari kelalaian khususnya pihak sekolah harusnya, pada saat ingin membuat program ekskul itu sudah terencana apalagi kegiatan diadakan di luar sekolah.

“Meskipun anak-anak sudah diperingatkan, jangan keluar ke kolam yang dalam, Iya itu kan namanya anak-anak dibawah umur.”

Saya baca dari pemberitaan yang sedang booming itu kegiatan mulai dari kelas 3 4 5 dan 6. Siswa banyak sekali tentunya, sudah bisa dipastikan kegiatan itu kurang terkontrol oleh gurunya,imbuh Samsi

Perlu dikoreksi kegiatan ekskul itu kenapa bisa bersamaan, jadi kegiatan sekolah SDN 1 Abung jayo dari kelas sudah berbeda, umur mereka pun beda-beda mengapa, bisa bersamaan?

Masih kata Samsi, semestinya jika kelas 6 ya kelas 6 saja, jangan disamakan kelas 6 sama kelas 3 ya jauh berbeda. Saya pikir ini kelalaian, untuk kedepan menjadi pelajaran dan koreksi bagi pihak-pihak sekolah, untuk mengadakan kegiatan ekskul renang, outbound yang sifatnya di luar sekolah itu direncanakan matang koordinasi antara guru dan pihak tempat olahraga harus sesuai schedule.

ekstra kurikuler Jangan dijadikan untuk momen jalan-jalan, atau untuk refreshing. Karena ini kegiatan sekolah yang tentunya bagian dari proses belajar dan mengajar bukan kegiatan refreshing, Tutup Samsi Eka Putra. (Rama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *