Lampung Tengah (MDSnews)–Plaza Bandar Jaya yang biasa disebut oleh masyarakat Lampung Tengah kini resmi diganti dengan Btoz atau Bandar Jaya Twin Square Acara di mulai pada pukul 08:00 WIB di page lantai 2 yang di hadiri oleh pemerintah daerah yang diwakili oleh Camat Terbanggi Besar Fathul Arifin,beserta instansi terkait, pada hari kamis (23/01/2020)
direktur PT.Pandu Jaya Buana Muhammad Kemal Diaz memberikan kata sambutan untuk melanjutkan pembangunan Plaza Bandar Jaya ini agar berjalan lancar tanpa hambatan,”Kami selaku manajemen yang baru di Bandar Jaya akan semaksimal mungkin untuk bisa menjabarkan apa yang selama ini sudah menjadi konsep dari pada pengembangan Plaza Bandar Jaya Lampung Tengah,”katanya.
Lebih lanjut M. Kemal Diaz menambahkan sedikit slogan Btoz,” Mungkin ini kami mencoba membranding berkaitan Bagaimana dengan kaum milenial yang saat ini cukup marak untuk bisa diakomodir, sehingga perlu sedikit branding
dan insya Allahbisa mengena di kaum milenial,”ujarnya.
Btoz pergantian dari plaza akan di upgrade menjadi seperti mall yang akan di tambahkan juga Bioskop dan area bermain bahkan akan ada perencanaan penambahan 1 lantai lagi agar menjadi 3 lantai.
“Maka dari itu plaza bandar jaya yang saat ini menjadi Btoz agar tidak terlihat lagi seperti pasar tradisional,”pungkasnya.
Mewakili pemerintah daerah Camat terbanggi besar Fahtul menerangkan “Bawa saya menyambut baik. artinya dengan pengembang manajemen baru ini PT Pandu Jaya Buana bisa mengubah atau meningkatkan status dari pada Plaza Bandar Jaya menjadi Btoz atau Bandar Jaya Town Square,”tegas Fathul.
hanya saja, Seperti tadi yang sampaikan fathul proyek ini benar-benar bisa berjalan,” Tadi janjinya 1 tahun bahkan kalau bisa dipercepat 8 sampai 10 bulan harapan saya begitu,”tandasnya.
akan tetapi tentunya selain tadi ada masukan dari pihak pedagang yang juga berharap dengan ditingkatkannya status Plaza Bandar Jaya ini menjadi Btoz, tidak mengurangi daya jual beli dari masyarakat yang sudah menggantungkan hidupnya bertahun-tahun di tempat ini.
“Dengan artinya modern tetapi tidak juga menghilangkan tingkat minat pedagang tradisional dan masyarakat, tuntas Fahtul Arifin. (AA gil)