Dugaan Korupsi DD, Camat Way Lima Warning Kades Pekondoh

HOME HUKUM & KRIMINAL TERBARU

PESAWARAN (MDSnews)- Camat Way Lima, M. Syukur Saliyak mengatakan masih menunggu Kepala Desa Sukajaya Firlizani untuk membereskan beberapa permasalahan yang terkait dengan pembangunan jembatan gantung yang ada di desa tersebut, hal tersebut menyusul Monev yang dilakukan oleh kecamatan setempat untuk Desa Pekondoh.

“Iya memang sudah kita lakukan Monev (monitoring dan evaluasi-red) ya, dan kami sudah memberikan beberapa catatan,” ucap, Syukur.

Syukur mengatakan dari hasil Monev tersebut pihaknya telah memberikan beberapa catatan yang mesti diselesaikan oleh kepala desa tersebut terkait dengan pembangunan jembatan gantung yang sempat menuai polemik.

“Kita sudah tanya terkait jembatan itu, kades sudah kasih alasan ke kami, dia kasih penjelasan, yang pasti kami lihat memang perlu ada perbaikan yang mesti dilakukan,” jelas dia.

Syukur menjelaskan pihaknya telah memberikan tenggat waktu agar kepala desa tersebut dapat segera memperbaiki persoalan jembatan tersebut, apabila sampai dengan waktunya persoalan tersebut tidak juga teratasi Syukur mengatakan akan mengambil langkah tegas.

“Ya masalah kemarin karena ada bangunan jembatan yang bel selesai, kata dia (kades-red) belum dikerjakan karena masih menunggu bahan bangunan yang lain, jadi kami kasih tenggat waktu untuk segera diselesaikan,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Pekondoh, Firlizani diduga melakukan mark up dalam pembangunan jembatan gantung yang ada di Dusun Pekondoh Induk. Pembangunan jembatan senilai Rp. 201.665.000 tersebut diduga dalam pengerjaan di tidak sesuai dengan Spesifikasi dan Rancangan Anggaran Biaya, sehingga disinyalir merugikan negara ratusan juta rupiah.

Pasalnya pembangunan jembatan sepanjang 35 meter hanya dikerjakan sepanjang 30 meter, dalam pembangunannya juga tidak selesai dan kondisinya untuk pondasinya saat ini sudah mulai retak.

Selain itu, menurut pengakuan sumber, dalam pengerjaan Proyek Jembatan Gantung tersebut banyak terjadi indikasi mark’up anggaran dan ada beberapa item yang tidak dikerjakan seperti pengecatan dan sebagainya, dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri. (Snd/Ram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *