Hadiri Perayaan Imlek Nasional , Pangeran Alprice Syah Pernong Bertemu Mendagri

Budaya HOME NASIONAL

TANGERANG (MDSnews) – Pangeran Alprince Syah Pernong dan Ratu Mas Inton Dalom menghadiri puncak perayaan Imlek Nasional yang dihelat di ICE BSD, Kota Tangerang Selatan. Kamis (30/1/2020).

Kehadiran pangeran dan ratu mewakili Sultan kepaksian pernong sekala brak SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Gelar Sultan Skala Brak yang dipertuan Ke-23 Sebagai bentuk apresiasi dan kecintaan terhadap persatuan bangsa.

Dalam Acara tersebut hadir Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian .

Pada kesempatan itu pangeran Alprince sempat bertemu dan bertegur sapa dengan Mendgri Tito Karnavian, Salah satu focus yang sering didiskusikan mereka yakni tentang cinta cita putra mahkota kepaksian skala Brak ini .

Mantan Kapolri ini selalu menanyakan kenapa pangeran ini menjadi TNI padahal ayahmu adalah seorang polisi.

“ Pangeran selalu menjawab bahwa polisi adalah pembela rakyat sedangkan TNI pembela Negara, makanya saya ingin membela Negara”

Dan acara tersebut juga semua keluarga pungsunya yang berasal dari Lampung semua datang menemui pangeran, dan hal tersebut menjadi suatu hal yang di hanggumkan, betapa kita bisa menunjukan kepada para kerabat dan keraton disana bagaimana Lampung menata identitasnya, bagaimana Lampung menata keberagamannya, bagaimana mengelola persauannya .

Setiap yang dari lampung menyapa “ hai pangeran ” dan pangeran dengan ramahnya turut menyapa .

Artinya hubungan persaudaraan yang kita gulirkan sebagai keluarga skala brak bukan sebatas seremonial sebagai pertunjukan saja , tapi betul betul menjadi implementasi kehidupan yang terus bergulir dari masa kemasa .

Jadi bentuk persaudaraan, bukan persaudaraan tonil yang selesai apabila selesai setelah cerita di tutup . Ada raja tonil yang berakhir kerajaannya setelah cerita selesai dibacakan ,dan juga Istana tonil yang demikian juga berakhir saat cerita selesai .

Tapi ini kan tidak, sebagai bentuk hubungan keadatan yang dipiara, sebagi alat pegang pakai yang dijaga .

Dia dipegang karena kearifan lokal, dipegang karena kepatutan yang selama ini dipercaya sebagai sebuah nilai yang terus dilestrarikan dan akan terus dipakai .

Imlek nasional ini untuk menunjukan betapa kuatnya rasa keberagaman dan kebangsaan kita, pesan ini lah yang harus kita disampaikan . (Erlan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *