Lampung Utara (MDSnews) – Kotabumi Udik, Aulia Rahma (11) warga Jalan Hamimi Fairal Mega Nomor 095 Kotabumi Udik Lampung Utara (Lampura) meninggal dunia karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Memang keponakan itu siswa kelas V yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Islamiyah.
Paman korban Idhamsyah (35) saat ditemui awak Media Lampura di kediamannya, Senin (03/02) mengatakan kalau keponakannya ini meninggal dunia karena DBD, jelas Idhamsyah
Jadi awalnya keponakan itu pada Kamis (30/01), menderita sakit dan diduga demam biasa.
Memang pada saat itu keluarga yakni adiknya Koharipandi dan istri Sari tidak terlalu menggubris kejadian yang dialami keponakannya, sambung nya
Kemudian, merasa tidak sembuh keesokan harinya langsung dibawa ke Puskesmas Kotabumi Udik untuk dilakukan rawat jalan.
Merasa tidak puas kembali dibawa kerumah sakit Maria Regina, lalu beberapa hari kemudian dirujuk lagi IGG RS Ryacudu.
“Memang pada saat di IGD RS Ryacudu itu trombosit keponakan saya ini memang sudah mulai lemah hanya mencapai 37,” katanya
Kemudian, pula kemarin Minggu langsung dirujuk ke RSUD Abdoel Moeloek untuk dilakukan observasi lebih dalam.
“Kondisi keponakan nya itu memang lemah itu tadi subuh. Hingga akhirnya pada pukul 07.15 WIB pergi untuk selamanya.”
Memang sebelumnya sekitar pukul 05.00 wib dini hari sempat membaik karena terdengar dari dalam ruang perawatan itu menjerit.
“Emakkkk….sakittt…suara itulah yang terdengar lantangnya sehingga keluarga merasa aman kalau keponakan saya itu bisa sembuh,” papar Idhamsyah
Akan tetapi setelah menjerit lalu diam saja dan posisi tenang. Kemudian setelah sekitar 3 jam lamanya tepatnya jam 07.15 WIB sudah meninggal dunia.
Dengan fase kritis yakni pada sebelum meninggal dunia itu suhu badan terasa dingin seperti es.
Setelah itu keluar darah dari hidung dan dubur korban. “Jadi tiga jam sebelumnya memang terasa dingin badan keponakan saya,” tutup Idhamsyah.
Kadiskes Lampung Utara Maya Metissa mengatakan kalau pihaknya telah melakukan melakukan sosialisasi kesehatan kepada 27 puskesmas.
Diantaranya, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan memang penyakit saat ini penyakitnya menular.
Demam dengue ini dimulai sejak 7 hari dengan sasaran nyamuk itu kulit dan harus diperiksa.
“Kalau memang demam dihari ketiga harus diharuskan periksa ke dokter,” ujar nya
Secepatnya akan dilakukan pemfogingan untuk wilayah tersebut termasuk sekolah anak tersebut.
Jika melihat data dari tahun lalu setiap tahunnya pada Januari banyak pasien DBD dan tahun lalu terdata ada 129 yang terjangkit DBD.
Sedangkan Januari tahun ini ada sekitar 54 orang yang terjangkit DBD. Dengan alat foging tersebut ada sekitar 8 unit yang dimiliki Dinkes Lampura.
Tetapi dalam mencegah DBD ini yang diharapkan itu masyarakat harus bisa membudidayakan pola hidup sehat, harap nya.
Wansori Alam, anggota komisi IV yang merupakan politisi Partai Demokrat menyesalkan lambannya sikap dari Dinkes Lampura.
“Harusnya Dinkes itu kan punya jadwalnya, apalagi itu bulanan musim Januari itu kan pancaroba dan harusnya setiap tahunan harus bersiaga,” tegas nya
Jadi jangan seperti anak kecil yang selalu dititah dan memang sistemnya sudah tahu.
“Apalagi musim hujan ini sangatlah rentan dengan musibah ini dan masing-masing harus cepat.”
Jangan ada korban bergerak, maka harus ada terobosan gagasan dan inovasinya, terutama alat foging harus stanby, jelas Wansori Alam.
Laporan : Rama