Herman HN Resmikan Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandarlampung

Bandar Lampung HOME TERBARU

BANDAR LAMPUNG (MDSnews) –
Walikota Bandarlampung Herman HN meresmikan Gedung Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kota Bandarlampung
di jalan Prof M. Yamin NO. 33 Bandarlampung, Rabu (12/2).

Hadir dalam peresmian ini sekda kota bandarlampung, para Assisten, seluruh kepala sekolah kota bandarlampung, Dandim, kepala badan, kepala dinas , para camat dan

Dalam sambutannya Herman Hn menghimbau untuk gemar membaca buku karena gaa adaa yang tidak dibukukan undang-undang saja dibukukan. Biar sudah tua diusahan membaca minimal satu jam membaca agar ilmu pengetahuan bertambah.

Selain itu Herman HN juga akan bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI dan menyediakan fasilitas perpustakaan akan menyediakan 5 unit komputer untuk dapat diakses langsung ke Perpustakaan Nasional RI, Bapak pembanguan ini juga akan merehap Gedung belakang perpustakan menjadi dua Lantai

“Minggu ini kita akan memfasilitasi beli 5 unit komputer agar konek dengan perpustakaan nasional agar semua masyarakat kota bandarlampung maupun masyarakat kota luar bandarlampung bisa kesini, apa keperluannya bisa langsung mengaksek konek dengan perpustakaan nasional”ujar Herman HN

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Bandarlampung Rustam Menjelaskan tentang fasilitas gedung yang menyediakan 11.645 judul buku, 25.566 eksemplar, berbagai surat kabar nasional dan lokal , selain itu tersedia juga ruang audio visual.

Ditempat yang sama Kepala Perpustakaan Nasional RI M Syarif Bando yang turut hadir dalam peresmian gedung tersebut mengatakan, tingkat literasi membaca buku harus semakin ditingkatkan terlebih tingkat baca masyarakat Indonesia masih terbilang rendah.

Pihaknya siap mendukung penyediaan fasilitas teknologi informasi di perpustakaan Kota Bandar Lampung ini.
termasuk tentang menambah buku-buku.

Syarif mengungkapkan, perpustakaan nasional di 2019 lalu dinobatkan sebagai perpustakaan nasional terbaik di dunia dalam pelayanan jurnal ilmiah.

“Jurnal ilmiah kita itu tidak kurang dari 3 miliar. Penduduk Indonesia hanya 270 juta. Jurnal ilmiah itu juga bisa diakses melalui handphone, bagi masyarakat yang mau mengaksesnya”kata syarif

Laporan : NUY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *