Tim Satgas Pangan Kota Bandar Lampung Nilai Tata Laksana Mal Chandra Tanjung Karang Harus Ditata Ulang

Bandar Lampung HOME LAMPUNG

Bandar Lampung (MDSnews) -Tim Satgas Pangan terdiri dari Dinas Pangan Bandarlampung, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung, Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang penyimpanan barang mal Chandra Tanjung Karang, Selasa (25/02)

Pengawas Farmasi Makanan Muda BBPOM Bandarlampung Ummi Rukoyah
menyatakan ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti di antaranya terkait izin edarnya.

“Jadi kita temukan produk froozen food itu seharusnya izin edarnya dari BBPOM tapi yang kita temukan masih memakai Produk Industri Rumah Tangga (PIRT),” jelasnya.

Kemudian, penataan barang-barang di gudang untuk kebersihan perlu ditingkatkan. “Lalu, tentang program pest control-nya tidak efektif karena ditemukan beberapa jejak tikus baik di gudang ataupun tempat penyimpanan fresh food,” paparnya.

Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kota Bandarlampung, Badrul Huda, mengatakan pihaknya menemukan ada nomor izin produk makanan yang tidak sesuai.

“Seharusnya ini nomor untuk jenis kacang-kacangan, tapi makanan ini terbuat untuk terigu. Ini kan jenisnya terbuat dari terigu,” paparnya.

Kemudian, produk yang ini (keju) tidak tertera tanggal kedaluwarsa, apa komposisinya dan produksi siapa. “Kalau yang susu ini kemasan sudah rusak/penyok sehingga tidak boleh lagi dijual,” tandasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung Kadek Sumarta mengungkapkan, pihaknya meminta kepada pihak managemen Chandra untuk meningkatkan kebersihan. Kemudian antara gudang dan tempat pembuangan limbah sampah berdekatan itu harus segera dipindahkan. Karena menurutnya, dengan letak tempat limbah sampah dengan gudang yang berdekatan, menimbulkan aroma tidak nyaman.

“Kita sarankan kepada menajemen untuk mencari tempat lain, saya yakin pasti ada, karen takut terkontaminasi. Karena barang digudang itu ada buah, susu, sayur dan sebagainya. Jadi kita takut terkontaminasi,” kata dia.

“Ya untuk tata laksananya banyak yang ditata ulang kembali. Kalau itu makanan ya jangan dicampur dengan barang-barang yang jenis beracun dan lain sebagainya,” tuturnya.

Begitu juga dengan daging harus terpisahkan misalnya daging A dengan daging B. “Ini untuk salah satu antisipasi hal-hal yang kita tidak inginkan. Itu yang kita temukan,” paparnya.

Pihaknya juga nanti akan mengecek kembali gudang itu karena hal pertama yang dilihat adalah masalah sampahnya itu disebabkan terlalu berdekatan.

“Jadi harus terpisah. Nanti tolong ya sampah yang di gudang itu kan dempet. Tolong dicarikan tempat sampah yang lain yang agak jauh jaraknya,” pintanya.

Kalau kondisi sekarang ini berdekatan sekali hanya dipisahkan tembok sehingga aromanya masuk ke dalam gudang.
“Tolong ya. Nanti kita akan lihat kembali dengan kawan-kawan. Yang penting intinya tujuan kita adalah bagaimana mengantisipasi jangan sampai masyarakat mengkonsumsi makanan yang tidak layak untuk dimakan. Itu tujuan kita,” tuturnya.

Lanjut Kadek menegaskan pihaknya selain melakukan sidak di Mal Chandra juga melaksanakan sidak di tempat lainnya seperti semua mal, pasar tradisional, dan semi tradisional dalam rangka pembinaan dan pengawasan.

“Hal-hal seperti tadi soal tempat sampah. Kalaupun ada tempat lain nanti kita sarankan. Jauh kan lah dan jangan sampai terkontaminasi,” pungkasnya.

Selain itu, Pihak Chandra yang diwakili oleh
Asisten Manager Chandra Karang Doni mengatakan, pihaknya daat ini memang tengah melakukan perbaiki tatalaksana barang, baik barang yang berada di gudang maupun di supermarket. Karena menurutnya merumbah sesuatu tidak semudah membalikan telapak tangan.

“Tapi tetap kita akan jalani, lakasankan dan kerjakan, karena kita perhatikan semua sudut dan harus kita jaga, tapi sebagai manusia ada kekhilafan, kadang juga terledor juga dari anak-anak. Jadi kita mohon maaf dan pengertiannya juga,” ungkapnya saat ditemui usai sidak pangan

Terkait tempat sampah yang berdekatan dengan gudang penyimpanan sayur dan makanan. Doni mengatakan, pihaknya akan menyampaikan kepada manajemen. Menurutnya pihak manajemen juga akan memindahkan, tetapi untuk dimananya nanti dicari tempat yang bagus tanpa menggangu tempat lain.

“Karena resiko disitu (Tempat saat ini) orang kita sendiri yang mencium, kalau terlalu dekat dengan pemukiman warga, pasti kita juga yang dikomplain, karena namanya limbah pasti bau,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, untuk sampah sendiri,ada dari dinas kebersihan yang mengambil. Sampah tersebut saat diangkut juga dipisahkan sampah pelastik, sampah organik, sampah basah dipisahkan baru diangkut.

“Setelah diangkut, tempat sampahnya dibersihkan dan disebor. Tapi yah namanya sampah pasti akan tetap bau. Kalau untuk sampah kita pastikan tidak ada sampah yang menginap sampai berhari-hari,” tandasnya.

Laporan : Nuy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *