Lampung Barat (MDSnews) – Satu pekan masyarakat Kecamatan Balik Bukit tidak merasakan aliran air bersih yang di sediakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Limau Kunci,
Hal ini membuat masyarakat harus membeli air dari mobil pick up pengecer air literan yang berimbas pada bertambahnya kocek(uang) yang harus di keluarkan untuk kebutuhan membeli air dengan harga satu drum 25 ribu rupiah, dari pengecer air literan.
Seperti yang rasakan Patoni warga Kelurahan Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit,ia harus membeli 3 drum dengan kisaran 75 ribu rupiah,tentunya ini membuat dirinya terbebani,” ya saya kalo mati air seperti ini harus beli di tukang air mobil L.300.Kalau ada uang lebih bisa 4 drum namun sekarang lagi peceklik 2 drum di cukup-cukupin.” Ungkapnya.
Hal senada di ungkapkan oleh Lekat warga Kelurahan Pasar Liwa, dirinya harus membeli air dirigen ke pengecer air literan,”sudah hampir sepekan ini mas,air PDAM kok belum hidup-hidup, terpaksalah saya beli,gimana mau mandi dan basuhan kalo gak ada air.” ungkap dia
Saat ditemui di kantornya direktur PADM Limau Kunci Pistorik mengatakan, penyebab terjadinya terhambatnya pasokan air ke rumah-rumah warga akibat dari pecahnya pipa transmisi dari imtik ke kota Liwa tepatnya di desa Sukarame balik bukit yang mengakibatkan air tak dapat mengalir,”Kami petugas terus berupaya dengan semaksimal mungkin agar aliran air bisa mengalir kembali.petugas membutuhkan minimal 1 Minggu untuk penyambungan dan pemasangannya.Dikarekana butuh waktu 3 hari untuk massa pengeringan air dalam pipa dan 3 hari massa perbaikan,”kata Pistorik, pada Rabu (11/03)
Pihaknya berharap kepada masyarakat yang terimbas agar bisa maklum, pasalnya kejadian tersebut bukan kesengajaan melainkan karena faktor alam Lampung Barat.” Lampung Barat wilayah perbukitan sehingga bila ada bencana longsor tentunya akan merusak pipa aliran air,kami memohon kepada masyarakat agar bisa memakluminya.” Tandasnya. (*)