Lampung Utara (MDSnews) – tagih janji pembayaran proyek tahun 2018 yang tak kunjung dibayar oleh pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura),puluhan rekanan duduki rumah dinas PLT.Bupati Lampung Utara.
Dari hasil pantauan di lapangan, para rekanan mereka meski diguyur hujan. Mereka tetap bertahan menunggu kejelasan dari pemerintah setempat, untuk melakukan pembayaran hak mereka.
Ook Said, Salah seorang rekanan mengatakan dia bersama rekan-rekan seprofesi sengaja menduduki rumah dinas PLT.Bupati Lampura,Budi Utomo karena mereka tidak ada itikad baik dari pemerintah untuk menyelesaikan kan pembayaran atas pekerjaan yang telah mereka selesaikan.
“Masih kata Ook, Mau bersabar sampai kapan lagi? Kami sudah puas diberi janji-janji palsu. Mana pekerejaan tidak ada, ketambahan wabah virus Corona, kami ini mau kasih makan anak istri ” tegas Ook, Senin 6/4.
Dia menambahkan, seharusnya ditengah keadaan yang tidak menentu seperti ini, pemerintah harus lebih bijak, dengan membayarkan apa yang menjadi hak para rekanan, jangan memberi janji yang tidak jelas.
”Pekerjaan sudah selesai, kontral jelas, bahkan berapa kali rapat mereka janji akan membayar, tapi makin kesini kok mereka seakan lempar bola. Kami sudah bosan diberi janji janji palsu, intinya harus bayar ” jelas Ook.
Diketahui, pemicu aksi rekanan mendatangi rumah dinas Plt. Bupati Lampura, disebabkan tidak dibayarkannya pekerjaan fisik yang telah selesai dikerjakan oleh para rekanan ditahun 2018 lalu.
Beberapa waktu yang lalu, Budi Utomo, Plt. Bupati Lampura saat ditanya mengenai permasalahan tersebut, Budi Utomo beralasan sedang mencari landasan hukum, untuk melakukan pembayaran pekerjaan 2018 tersebut, karena diketahui bersama proyek itu bukanlah pekerjaan Multi-year, yang bisa dibayarakan ditahun 2020, tutup Ook. (*)