Pesawaran (MDSnews) – Terkait beredarnya kabar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Pekondoh, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran Lampung, yang menerima sayur mayur berupa wortel dan apel tidak layak konsumsi, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Way Lima, Komari menuturkan, bahwa sayuran telah diganti dengan yang baru.
“Saya terima kabar kemarin (selasa 21 april 2020 – red) bahwa wortel sudah tidak layak dimakan, apel juga katanya ada yang busuk, saya langsung koordinasi dengan penyalur agar di ganti dan malamnya selang beberapa jam sudah kami ganti,” ujarnya, rabu (22/04).
Ditambahkan, pihaknya telah meminta kepada E-Warung agar cermat dalam membagikan karena dikhawatirkan sayuran yang sebenarnya segar sudah busuk saat dibagikan karena kendala waktu pembagian.
“Semua sayur yang dibagi segar segar, tapi di Kecamatan Way Lima jumlah mesin gesek terbatas, sehingga perlu waktu sampai 3 hari sampai ke tangan KPM sehingga ada yang sudah rusak,” tambah dia.
“Saya sudah mewanti wanti, kalau ada yang rusak bilang dulu supaya diganti, ini malah dibagikan,” timpalnya.
Sedangkan Koordinator Lapangan (Korlap) penyalur Kecamatan Way Lima, Irdi Gunanda Aman menjelaskan, pihaknya telah menyediakan bantuan sesuai dengan nominal dan dalam keadaan segar hanya saja jumlah mesin gesek E Warung banyak yang rusak membuat distribusi dari E Warung terhambat.
“Kalau barang kita segar semua bang, dan tepat waktu, cuma memang dari 22 E Warung yang ada di Kecamatan Way Lima hanya ada 4 mesin gesek karena banyak yang rusak, itu hambatan terbesar E Warung,” jelasnya.
Dirinya berharap pihak Mandiri bisa mengganti mesin gesek yang rusak agar E-Warung tidak kesulitan dalam menyalurkan bahan makanan kepada KPM.
“Kami sudah mengajukan permohonan mesin baru ke Mandiri, saya berharap bisa diganti mesin mesin yang rusak, kalau tidak diganti saya khawatir distribusinya terhambat lagi di bulan bulan depan,” sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pesawaran, Yulizar menegaskan akan memberi pantauan lebih terkait adanya masalah penyaluran bantuan.
“Yang jelas Dinas Sosial akan pantau secara intens agar masyarakat bisa menerima bantuan dengan maksimal tentunya dengan kualitas yang baik,” tegas Yulizar.
“Sebentar lagi puasa, penyalur juga bisa kreasikan jenis bantuan, mungkin bisa di ganti ayam untuk kebutuhan masyarakat, yang penting nominalnya sesuai,” ringkasnya.
Laporan : Ran/Ram