Pesawaran (MDSNews) – Keputusan Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk kembali membuka lokasi pariwisata mendapat dukungan dari Asosiasi Perjalanan Pariwisata Pesawaran (AP3L). Hanya saja, pemkab diminta untuk dapat mempertegas standar protokoler kesehatan yang ditetapkan selama masa Covid-19.
Hal itu diungkapkan Ketua AP3L, Dennis ketika dihubungi melalui sambungan teleponnya, Rabu (17/6).
“Ya pada prinsipnya kami mendukung, dengan catatan pemkab harus benar-benar mempertegas seperti apa protokoler kesehatan yang harus ditetapkan gitu. Jadi gak cuma masker, hand sanitizer sama sosial distancing aja, itu kan standar banget, gak ada pemikiran yang out of the box,” kata dia.
“Kalau kita inginnya ada poin-poin yang beda yang gak hanya sekedar masker atau hand sanitizer. Kami ingin wisatawan dapat mengisi surat pernyataan sehat, jadi kalau dia kenapa-kenapa berarti dia bohong dan kami selaku pengelola pariwisata tidak kena imbasnya,” tambahnya.
Ia meminta, Pemkab Pesawaran harus dapat menerbitkan standar baku dari sistim protokoler kesehatan, yang dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku pariwisata. Dirinya juga berharap agar nantinya harus ada kontroling secara rutin dari pemerintah untuk memastikan setiap pelaku pariwisata benar-benar menerapkan protokol kesehatan tersebut.
“Pemda harus benar-benar punya pegangan sistim protokoler kesehatan, jadi kalau ada tempat-tempat wisata yang tidak menerapkan itu pemkab bisa tindak tegas, tidak boleh diizinkan buka,” jelas dia.
“Selain itu juga saya rasa perlu adanya pembatasan dulu, jadi gak boleh nerima tamu dari luar kota, gak boleh bawa open trip dulu sambil berjalannya waktu melihat perkembangan Covid dulu,” timpalnya.
Sementara itu, Toni Yunizar salah seorang pengelola Ekowisata Hutan Mangrove yang berada di Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, menyambut baik kabar dibukanya kembali tempat-tempat pariwisata. Ia mengatakan sampai dengan saat ini dirinya berupaya untuk menerapkan sistem protokoler kesehatan seperti yang diinginkan oleh pemda.
“Ya Alhamdulillah, kita semua tau bahwa Covid-19 ini berdampak besar pada sektor pariwisata, dengan diizinkannya kembali untuk beroperasi mudah-mudahan ekonomi kami ini sebagai pelaku pariwisata dapat kembali normal seperti semula,” kata Toni.
“Yang pasti sekarang ini kami sedang mempersiapkan sistim protokoler kesehatan, ya kami berharap agar semuanya dapat kembali normal seperti semula, agar industri pariwisata di Pesawaran dapat kembali menunjukkan gairahnya,” tutup dia.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Pesawaran secara resmi telah mengizinkan tempat-tempat pariwisata untuk kembali beroperasi, terhitung sejak tanggal 15 Juni 2020. Dengan catatan lokasi pariwisata dapat menerapkan sistem protokoler kesehatan seperti yang ditentukan oleh pemerintah.
Laporan : Ran/Ram